Published
8 years agoon
JAKARTA – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), perusahaan penyedia sekaligus pengelola menara telekomunikasi (base transceiver station) dan perangkat pendukungnya, mengumumkan telah mencatatkan kinerja yang baik selama sembilan bulan pertama pada 2016.
Dalam laporan keuangannya yang dirilis akhir November lalu disebutkan bahwa sepanjang tiga kuartal pertama 2016 yang berakhir pada 30 September perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,76 triliun dan EBITDA Rp2,39 triliun.
http://technobusiness.id/news-update/ict/tower-bersama-infrastructure-raih-penghargaan-top-it-telco-award-2016/
Jika dihitung dalam setahun, TBIG mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,76 triliun dan EBITDA Rp3,27 triliun. Hingga per tanggal tersebut, perseroan memiliki 21.562 penyewaan dan 13.463 site menara telekomunikasi, 925 shelter-only, dan 71 jaringan DAS.
Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 20.566, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,65. “Selama sembilan bulan pertama tahun ini kami tumbuh sebanyak 1.137 site dan 1.837 penyewaan untuk portofolio kami,” ungkap Hardi Wijaya Liong, Chief Executive Officer TBIG.
Pada 2016, kinerja pertumbuhan organik TBIG menunjukkan kinerja yang kuat dan konsisten. Pertumbuhan itu sekaligus mencerminkan bahwa ada peningkatan pengeluaran oleh pelanggan operator telekomunikasi untuk penyebaran jaringan 3G/4G di seluruh Indonesia.
Meski terus membangun menara dan meningkan jumlah penyewaan menaranya, Chief Financial Officer TBIG Helmy Yusman Santoso, leverage perseroan tetap stabil pada 5,0 kali. “Ini masih di bawah batas perjanjian obligasi kami untuk tidak lebih dari 6,25 kali untuk pinjaman terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan,” katanya.**
—Anwar Ibrahim, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: TBIG
Data TechnoBusiness
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) merupakan salah satu perusahaan penyedia sekaligus pengelola menara telekomunikasi (base transceiver station) dan perangkat pendukungnya. Perusahaan yang berdiri pada 2003 ini dimiliki oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera (30,25%), PT Provident Capital Indonesia (25,25%), JPMCC SPO Partners II LP (5,69%).
Alibaba Reduces Heatstroke Risk at Tokyo 2020 with Cloud
10 Tren Teknologi Pemerintahan 2019-2020 Versi Gartner
Tower Bersama Bukukan Pendapatan Rp2,27 Triliun
Pada 2017, Tower Bersama Raup Pendapatan Rp4,02 Triliun
Pendapatan Tower Bersama Triwulan III/2017 Hampir Rp3 Triliun
Tower Bersama Tawarkan Obligasi Senilai Rp700 Miliar
Strategi Panasonic Menerobos Lesunya Pasar Televisi
Seekmi Optimistis Kuasai Pasar Jasa Layanan Rumah
Kampanye 1.000 Startup Digital Semarang Masuki Tahap Ketiga