Y&S Insights
Integrated System: Tahap Lanjut Transportasi Digital di Indonesia
Oleh Dicky Kurnia Darmawan, Senior Consultant Spire Research and Consulting
Oleh Dicky Kurnia Darmawan, Senior Consultant Spire Research and Consulting
Published
2 years agoon
Spire Insights ● Transportasi konvensional diharapkan dapat segera memberikan kepraktisan dan efisiensi dalam pelayanannya ke masyarakat dengan mengadopsi transportasi digital. Contohnya, dalam pemesanan dan pembayaran yang telah dilakukan melalui platform transportasi yang lebih dahulu berdiri.
Intelligent Transport System di sektor transportasi yang telah diterapkan oleh Kementerian Perhubungan di Indonesia, antara lain Advanced Traffic Signal Control Systems (ATSCS), Electronic Toll Collecting System (ETCS), Bus Rapid Transit (BRT), Bus Information Management System (BIMS), Automatic Fare Collection (AFC), serta Integrated Traffic Management Center (ITMC).
Baca Juga: Spire Insights: Menilik Potensi Pembiayaan Pertanian Digital di Indonesia
Diharapkan untuk adanya pengembangan transportasi, sistem integrasi transportasi urban, kendaraan listrik, smart-driving, logistik, serta mobilitas aman dan sehat untuk lingkungan berkelanjutan.
Selain itu, yang lekat dengan transportasi adalah industri logistik. Digitalisasi sektor logistik dan transportasi mengurai kerumitan, mulai dari pengaturan uang saku supir, penghematan bahan bakar, kepatuhan pengemudi armada transportasi di jalan hingga efisiensi muatan dan rute.
Digitalisasi transportasi sudah mulai memasuki babak baru dengan mengembangkan di ekosistem metaverse, salah satu pemain yang sudah implementasi adalah Surge dengan meluncurkan ekosistem transportasi di metaverse, yaitu MyVerse.
MyVerse dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa menggunakan perangkat khusus wearable device dalam berselancar di dalam ekosistem MyVerse. Platform metaverse telah menjadi terobosan inovatif bagi industri transportasi karena melalui platform ini, para pengguna akan merasakan pengalaman yang unik dan seru. Versi Beta telah diluncurkan oleh kompetitor di market dengan kerja sama perusahaan connectivity dan perusahaan digital kreatif bertahap global.
Baca Juga: Spire Insights: Tingkat Literasi Keuangan Generasi Muda Indonesia Masih Rendah
Saat ini, transportasi bus menjadi incaran dan fokus pengembangan dari perusahaan digital transportasi. Dampak dari bertumbuhnya market transportasi darat, terutama bus, untuk melakukan perjalanan antar wilayah yang dipilih masyarakat membuat potensi pengembangan untuk digitalisasi bus menjadi positif.
Salah satu yang menjadi dorongan regulasi adalah dengan penerapan sistem ticketing online (pemesanan tiket secara daring) dan GPS on tracking saat pengajuan registrasi lisensi dan perpanjangan trayek, hal ini diwajibkan untuk setiap PO bus.
Kerja sama untuk pengembangan layanan platform pendukung, seperti bandara, terminal, pelabuhan, dan lain-lain menjadi fokus selanjutnya yang saat ini mulai dibenahi. Implementasi mulai bergerak pada pengembangan provider Software as a Service untuk monitoring & management. Keseluruhan ekosistem pendukung transportasi terintegrasi yang akan memudahkan masyarakat mendapatkan jadwal antarmoda.
Platform metaverse telah menjadi terobosan inovatif bagi industri transportasi.
Ke depannya, Indonesia akan mengembangkan layanan transportasi yang lebih advance dan diharapkan dapat diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Seperti, kendaraan otonom atau kendaraan tanpa awak akan menjadi tulang punggung transportasi publiknya.
Menurut analisis Spire Research and Consulting, ancaman yang kerap menjadi tantangan bagi perusahaan dalam menerapkan Intelligent Transportation System adalah network attack yang menargetkan fungsi operasional perangkat dan peralatan, mengganggu layanan serta memungkinkan adanya penyebab pelanggaran data dan pencurian informasi. Selain itu melihat kondisi di Indonesia yang belum didukung infrastruktur yang memadai akibat dari adanya hambatan geografis.
Oleh karena itu, Spire menganalisis bahwa strategi untuk digitalisasi transportasi di Indonesia dengan memanfaatkan potensi internal perusahaan dan mendukung aset kendaraan subsidiary jika perusahaan atau pun menyasar kepada group company.
Baca Juga: Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
Peluang lain yang dapat dimanfaatkan adalah program stakeholder atau pun program smart city dengan melihat potensi digitalisasi di tiap-tiap daerah. Monitoring dan geofencing menjadi basic offering terhadap market yang cukup banyak demand dan penetrasinya.
Ke depannya, akan membuka peluang untuk pemanfaatan solusi lain yang lebih advanced untuk diimplementasikan market, terutama pada sektor logistik. Kendaraan listrik juga menjadi pasar baru yang cukup potensial untuk pengimplementasian dan pengembangan fitur transportasi digital didukung regulasi yang mulai digalakkan pemerintah untuk penggunaan di kendaraan dinas, pribadi, dan transportasi umum.●
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.spireresearch.com
Hitachi Vantara and Virtana Collaborate to Enhance Hybrid Cloud
IAS Expands Into China to Provide Advertising Solutions for Advertisers
Soltius Indonesia Jalin Kemitraan dengan Bhumi Varta Technology
Jumlah Pengguna Bybit Naik Jadi 50 Juta dalam 40 Hari
Multipolar Technology Tawarkan Tiga Solusi Andal untuk Memodernisasi Teknologi Perusahaan
KPMG Investasi Hingga US$100 Juta di Google Cloud Alliance
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP