Y&S Insights
Spire Insights: Peluang Pengembangan Aplikasi Penunjang Kebutuhan Finansial bagi TKI
Oleh Rizky Kurniawan, Konsultan Spire Research and Consulting
Oleh Rizky Kurniawan, Konsultan Spire Research and Consulting
Published
2 years agoon
Spire Insights ● Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebutan untuk warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, dikontrak selama periode waktu tertentu dengan mendapatkan upah. TKI telah tersebar di berbagai negara di dunia, khususnya di negara-negara kawasan ASEAN dan Timur Tengah.
Berdasarkan data Bank Indonesia dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI, sekarang Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)) pada 2020, terdapat 3,2 juta TKI yang tersebar di lebih dari 33 negara.
Baca Juga: Spire Insights: Menilik Potensi Pembiayaan Pertanian Digital di Indonesia
Para TKI membutuhkan dana dalam menunjang kehidupan mereka, dimulai dari keberangkatan ke negara tujuan sampai dengan biaya hidup di negara tujuan. Spire Research and Consulting mencatat sebagian besar calon TKI membutuhkan pinjaman dana untuk keberangkatan ke negara tujuan, dan sebagian besar TKI aktif memiliki pengalaman meminjam uang.
TKI aktif memerlukan pinjaman dana selama menjalankan tugas mereka untuk menunjang kehidupan mereka di luar negeri. Pada umumnya, setelah bekerja dan mendapatkan upah, maka mereka akan mengirimkan sebagian pendapatannya untuk keluarganya yang berada di Indonesia.
Aktivitas peminjaman dan pengiriman uang terjadi di tempat-tempat yang berbeda, dan melalui pihak-pihak yang berbeda pula. Para TKI meminjam uang dari berbagai sumber, baik dari pihak perseorangan seperti anggota keluarga lain, rekan kerja, dan atasan, maupun lembaga-lembaga seperti bank dan yayasan penyalur TKI.
Baca Juga: Spire Insights: Mengulik Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia
Sementara itu, sebagian besar TKI melakukan transfer dana antarnegara secara luring melalui money changer dan secara daring melalui aplikasi mobile banking (m-banking). Banyaknya platform peminjaman dan pengiriman uang tidak lantas membuat kedua aktivitas tersebut mudah bagi para TKI, karena setiap platform yang tersedia saat ini memiliki kendalanya masing-masing.
Terdapat stigma bahwa orang yang meminjam uang adalah orang yang berhutang, sehingga beberapa TKI memilih untuk tidak meminjam uang. Mereka yang akan meminjam dari bank terkendala keperluan agunan, sementara peminjaman uang dari orang terdekat seperti rekan kerja sulit dilakukan dalam jumlah besar karena pemasukan TKI yang juga terbatas.
Pengiriman uang lewat money changer dan m-banking terkendala biaya administrasi yang besar.
Di sisi lain, pengiriman uang lewat money changer dan m-banking terkendala biaya administrasi yang besar. Sementara itu, pengiriman uang lewat money changer perlu melalui proses yang cukup lama, dan tidak jarang persebaran lokasi money changer yang tidak merata menjadi kendala bagi TKI yang berada di luar kota-kota besar. TKI sebagai pengguna aplikasi m-banking mengeluhkan bahwa tampilan aplikasi sulit dipahami.
Berbicara mengenai layanan keuangan dan smartphone, salah satu layanan yang sering digunakan oleh penduduk Indonesia pada umumnya, dan oleh TKI secara khusus, adalah e-wallet bawaan aplikasi. E-wallet digunakan untuk menyimpan uang secara elektronik, yang dapat digunakan untuk membayar tagihan rutin seperti listrik, air, pulsa, dan paket Internet, dan berbelanja, baik di situs belanja online maupun di toko fisik menggunakan QR code.
Hambatan-hambatan dalam meminjam dan mengirim uang bagi TKI, ditambah frekuensi penggunaan e-wallet yang tinggi, dapat menjadi peluang bagi pengembang aplikasi mobile untuk mengembangkan platform yang mengintegrasikan ketiga layanan tersebut dalam satu aplikasi.
Aplikasi seperti ini akan memudahkan TKI dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka, baik untuk kebutuhan rutin maupun kebutuhan kondisional seperti peminjaman dan pengiriman uang dari negara tempat mereka bekerja ke Indonesia.
Baca Juga: Spire Insights: Mengulik Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan platform ini adalah kemudahan dalam penggunaan. Target utama aplikasi yang merupakan TKI menjadi tantangan bagi pengembang untuk bisa mengembangkan aplikasi yang simpel dan aman digunakan tanpa menyulitkan pengguna yang kurang memiliki penguasaan teknologi.
Pengadaan layanan yang menambah kenyamanan juga dapat menarik pengguna, terutama dalam pengajuan pinjaman. Menurut analisis, salah satu fitur yang diharapkan adalah adanya masa tenggang untuk pembayaran pinjaman secara cicilan, sehingga pengguna terhindar dari denda keterlambatan pembayaran.
Fitur lain yang juga dapat menarik pengguna adalah sistem evaluasi pengguna yang dapat menentukan limit pinjaman. Dalam sistem ini, pengguna aplikasi yang telah beberapa kali meminjam uang melalui platform berhak mengajukan pinjaman yang lebih besar apabila pengguna tersebut melakukan pengembalian uang secara tepat waktu selama beberapa kali masa pinjaman.
Baca Juga: Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
Fitur lain yang dapat menjadi pelengkap adalah integrasi platform dengan aplikasi m-banking, sehingga pengisian dana ke platform dapat dilakukan melalui virtual account atau aplikasi m-banking tersebut tanpa perlu pergi ke ATM.
Intinya, adanya platform yang memungkinkan pengguna meminjam uang, mengirimkan uang, dan melakukan pembayaran secara mudah, cepat, dan aman akan sangat membantu para TKI dalam aspek finansial, terutama saat berada di negara lain.
Apabila platform ini dikembangkan, bukan tidak mungkin bahwa platform ini tidak hanya bisa bersaing dengan penyedia salah satu layanan tersebut, tetapi dapat menjadi pilihan utama para TKI dalam memenuhi kebutuhan finansial secara digital.●
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.spireresearch.com
THE BEST ADVICE
Membaca Lanskap Keamanan Siber Asia Pasifik Tahun Depan
Hitachi Vantara and Virtana Collaborate to Enhance Hybrid Cloud
IAS Expands Into China to Provide Advertising Solutions for Advertisers
Soltius Indonesia Jalin Kemitraan dengan Bhumi Varta Technology
Jumlah Pengguna Bybit Naik Jadi 50 Juta dalam 40 Hari
Multipolar Technology Tawarkan Tiga Solusi Andal untuk Memodernisasi Teknologi Perusahaan
KPMG Investasi Hingga US$100 Juta di Google Cloud Alliance
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain