TechnoBusiness News
Operasional Amazon pada 2025 100% Gunakan Energi Terbarukan
Amazon meyakini seluruh operasionalnya pada 2025 bakal menggunakan energi terbarukan.
Published
1 year agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Amazon (Nasdaq: AMZN), perusahaan teknologi terkemuka di dunia, optimistis dapat mengoperasikan 100% kegiatannya menggunakan 100% energi terbarukan pada 2025, lima tahun lebih cepat dari target awal pada 2030.
Menurut Ken Heig, Head of Energy and Sustainability Policy AWS Asia Pasfic and Japan, Amazon merupakan pembeli energi terbarukan terbesar di dunia. Saat ini, perusahaan sedang menjalankan lebih dari 400 proyek energi terbarukan di berbagai negara.
Baca Juga: Valuasi Merek Changhong Melonjak Tembus RMB203 Miliar
“Pada 2022, Amazon menggunakan 90% energi terbarukan di seluruh bisnisnya,” ungkapnya. Amazon membeli energi terbarukan di luar opsi yang ada. Perusahaan itu bekerja sama dengan perusahaan energi untuk menghadirkan proyek-proyek baru berbasis tenaga angin dan matahari.
Di Indonesia, pada 2022 Amazon mengumumkan kesepakatan dengan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan kapasitas energi terbarukan sebesar 210 megawatt (MW) melalui empat proyek tenaga surya berskala besar di jaringan Jawa-Madura-Bali.
Di Singapura, Amazon berinvestasi di dunia proyek energi terbarukan, antara lain proyek tenaga surya sebesar 62 MW dengan Sunseap dan proyek 17,6 MW dengan Sembcorp. Proyek-proyek itu akan memasok energi untuk kantor-kantor Amazon dan pusat data anak perusahaannya, AWS.
Heig mengatakan semua itu membantu Amazon dalam mewujudkan target netralitas karbon di seluruh bisnisnya pada 2040. Walau, di Asia Pasifik, pengadaan energi terbarukan masih menemui tantangan akibat pembatasan jaringan, kompleksitas regulasi, dan perbedaan prioritas nasional.
Peran AWS
Secara khusus, AWS memiliki peran yang amat krusial dalam menyukseskan target netralitas karbon Amazon pada 2040. Adapun langkah-langkah AWS telah dimulai sejak mendesain pusat data, pemilihan perangkat keras, hingga pemodelan dan pelacakan kinerja operasional.
Baca Juga: Honeywell Tawarkan Teknologi Penangkapan Karbon Industri Emisi Tinggi
“Skala operasional AWS dapat mencapai pemanfaatan sumber daya yang lebih tinggi dan efisiensi energi yang lebih baik dibanding pusat data on-premises konvensional,” kata Heig. “Memindahkan beban kerja dari on-premises ke AWS bisa mengurangi jejak karbon hingga hampir 80%.”
Perusahaan riset pasar global 451 Research, bagian dari S&P Global Intelligence, menyebut pusat data cloud memanfaatkan energi dengan tingkat efisiensi sebesar lima kali lipat dibanding pusat data on-premises di seluruh kawasan Asia Pasifik.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Amazon
You may like
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%
-
Donald Trump Menang, Harga Bitcoin Cetak Rekor Rp1,2 Miliar
-
Awas, Penjahat Siber Sebarkan Captcha Palsu yang Berbahaya!