Tips Sulap THR Jadi Investasi Properti Ala Pakar Annisa Steviani

Jakarta, TechnoBusiness Tips ID ● Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pemasukan di luar gaji yang ditunggu-tunggu oleh karyawan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang ini.

Pertanyaannya, ditunggu-tunggu untuk apa: belanja makanan, belanja pakaian, bagi-bagi angpau untuk menyambut Lebaran? Atau, tujuan lain yang lebih produktif seperti membeli properti?

TechnoBusiness Tips: Awas, Ada Modus Penipuan E-mail dengan QR Code!

Membeli properti menggunakan THR agaknya berlebihan, tetapi bukan tidak mungkin dilakukan, misalnya sebagai modal awal, booking fee, atau down payment-nya.

Pakar keuangan Annisa Steviani mengatakan saat ini banyak orang yang tidak tahu dari mana dan kapan harus memulai berinvestasi properti seperti rumah, tanah, kos-kosan, dan lain sebagainya.

Berikut ini beberapa tips dari Annisa Steviani agar karyawan tak gamang dalam menyulap THR menjadi produk investasi properti:

1. Bulatkan Tekad

Langkah yang paling mendasar adalah memiliki tekad alias keinginan dan kemauan yang kuat untuk membeli properti. Tanpa tekad yang kuat akan sulit untuk memulai investasi, apalagi properti yang membutuhkan dana besar.

2. Konsisten

Karena membutuhkan modal besar dan sifatnya yang jangka panjang, investasi properti sebetulnya bisa dirintis dari investasi-investasi lainnya terlebih dahulu seperti menabung di reksa dana atau dengan memanfaatkan THR sebagai dana awalnya.

TechnoBusiness Tips: Tips Menikmati Liburan yang Sehat dan Bahagia Ala Joy DeBellis

3. Tentukan Nominalnya

Sebelum berinvestasi properti, pastikan semua kewajiban utama dari THR seperti alokasi THR orang tua dan asisten rumah tangga sudah terpenuhi semua. Tentukan nominal yang sekiranya tidak mengganggu kondisi keuangan Anda selanjutnya.

4. Pilih KPR/KPR Syariah

Mengingat THR hanya cukup sebagai modal awal investasi properti, tentu KPR/KPR syariah menjadi opsi berikutnya. Silakan pilih model KPR sesuai keinginan Anda, tapi KPR syariah menawarkan penghitungan fixed rate ketimbang KPR konvensional yang fluktuatif.●

—Intan Wulandari, TechnoBusiness Tips ID