Connect with us

ICT

Microsoft Tangkap Peluang dari Tren Budaya Kerja Mobile

Published

on

● Berdasarkan studi “Asia Workspace 2020” di 14 negara, 85% responden menganggap dirinya sebagai pekerja mobile.

● Tapi, hanya 58% responden yang merasa dipersiapkan oleh perusahaan untuk berbudaya kerja mobile.

 

JAKARTA – Akses ke beragam perangkat dan aplikasi berbasis awan yang semakin terintegrasi telah memudahkan siapa saja dapat bekerja dari mana saja. Itu sebabnya, kian banyak pekerja yang berkolaborasi dengan tim secara virtual.

Advertisement

Menurut studi “Asia Workspace 2020” yang melibatkan 4.200 karyawan dari 14 negara Asia, 312 di antaranya di Indonesia, mengungkapkan bahwa 85% responden menganggap dirinya sebagai pekerja mobile dan menghabiskan setidaknya 20% waktu di luar kantor untuk bekerja. Meski demikian, hanya 58% responden yang merasa dipersiapkan oleh budaya organisasi dan atasan untuk bisa bekerja sama secara produktif dan kolaboratif.

Hal itu membuat aktivitas kolaborasi kian kompleks. Kanal komunikasi seperti telepon, e-mail, hingga berbagi file terkadang tidak mendukung aktivitas kolaborasi yang produktif secara optimal.

 

Baca Juga: Grab Jadi Pelanggan Tableau Online Terbesar di Asia Pasifik

 

“Asia telah menjadi kawasan yang paling terhubung dengan lebih dari setengah koneksi mobile dunia. Sehingga organisasi perlu memikirkan kembali bagaimana memberdayakan tenaga kerja untuk memaksimalkan potensi mereka. Ini juga termasuk kemungkinan kolaborasi dari mana saja, pada perangkat apa pun,” kata Davina Yeo, Chief Operating Officer Microsoft Indonesia.

Davina menambahkan bahwa penting bagi para pemimpin bisnis untuk mengevaluasi dan menerapkan perubahan untuk melawan tantangan budaya dan manajemen yang menghambat karyawan untuk bekerja secara lancar dari mana pun. Sebab, jika dihambat nantinya dapat memperlambat pertumbuhan dan kemajuan organisasi di era digital.

Advertisement

Untuk itu, Microsoft mencoba menawarkan solusi melalui produk terbaru, Teams, yang terintegrasi dengan Office 365 dan disiapkan sebagai penantang aplikasi serupa, Slack. Microsoft Teams merupakan ruang kerja berbasis percakapan (chat) yang menyediakan cara lebih mudah bagi sekelompok pekerja untuk berkomunikasi dan berkolaborasi.

Karena terintegrasi dengan Microsoft Office 365, maka Microsoft Teams akan terhubung dengan layanan Office seperti Word, Excel, dan PowerPoint, OneNote, Planner, serta layanan berbagi file dan penyimpanan cloud seperti SharePoint dan OneDrive. Microsoft pun mengintegrasikan Skype ke dalamnya sehingga anggota tim bisa melakukan telekonferensi suara maupun video. Terintegrasi pula layanan analitik bisnis Power BI bagi yang membutuhkannya.

 

“Asia telah menjadi kawasan yang paling terhubung dengan lebih dari setengah koneksi mobile dunia.”

 

Microsoft Teams juga terintegrasi dengan ekosistem Microsoft Exchange/Active Directory sehingga karyawan yang telah mengundurkan diri tidak bisa mengakses percakapan. Namun, riwayat percakapan tetap tersimpan. Dari segi keamanan, percakapan di platform Teams telah terenskripsi serta mendukung standar global utama, termasuk EU Model Clauses, ISO 27001, SOC 2, HIPAA.

Microsoft Teams tersedia bagi pelanggan komersial Office 365, mulai dari Bisnis Esensial, Bisnis Premium, Enterprise E1, Enterprise E3, dan Enterprise E5. Biayanya mulai dari Rp68.300 per pengguna per bulan untuk Office 365 Bisnis Esensial hingga Rp478.100 per pengguna per bulan untuk Office 365 Enterprise E5.**

Advertisement

Andrianto, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: Microsoft

Continue Reading
Advertisement