TechnoBusiness News
Ternyata Pemain eSports Banyak yang Curang
Published
5 years agoon
Hanya 12% pemain eSports yang tidak pernah mengalami tindak kecurangan, menurut Irdeto.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Ternyata gamer online sering bertindak curang. Hal itu terungkap dalam survei gaming global Irdeto baru-baru ini. Dan, disampaikan kembali oleh Kaspersky di The StarLadder Berlin Major 2019 pada 7 September lalu.
Baca Juga: Teknologi Canggih di Balik “Smart City” Jakarta
Menurut Irdeto, hanya 12% yang tidak pernah mengalami tindak kecurangan dari pemain lain saat bermain secara multiplayer. “Satu dari tiga gamer mengaku melakukan kecurangan,” ungkap perusahaan tersebut.
Para pelaku kecurangan berpotensi menunda pemain profesional untuk berpartisipasi dalam kompetisi. Selain itu, kecurangan dapat memengaruhi hubungan dalam komunitas serta popularitas dan reputasi turnamen game.
[nextpage]
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di YouTube dengan kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
Aneka tindak kecurangan itu berimbas pada berkurangnya pendapatan atau jumlah perspektif kemitraan bagi penyelenggara. Itu sebabnya, Kaspersky meluncurkan sistem Anti-Cheat yang dapat dengan mudah diintegrasikan melalui API platform eSports.
Baca Juga: Penjahat Siber Incar Industri Farmasi Indonesia
Sistem itu dibenamkan ke dalam komputer pemain. Dengan begitu, informasi mengenai proses permainan dikumpulkan, kemudian dikirimkan ke cloud Kaspersky Anti-Cheat untuk dianalisis
Pada saat yang sama, wasit akan menerima laporan langsung secara real-time melalui antarmuka web. “Banyak pemain melakukan kecurangan mungkin untuk mendapatkan uang dan hadiah lainnya atau hanya untuk lolos ke turnamen,” ujar Alexander Chegrinez, Chief Business Development StarLadder.●
—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID ● Foto: DotaeSports.com