Connect with us

TechnoBusiness News

Pendapatan Blockchain Global pada 2020 Anjlok 35%

Published

on

Banyak mata uang kripto runtuh sehingga pendapatan blockchain di seluruh dunia anjlok hingga 35%.

New York, TechnoBusiness US • Pendapatan blockchain global antara 2018 hingga 2020 diperkirakan turun hingga 35%. Penurunan itu mengantarkan potensi kerugian senilai US$2,8 miliar.

Baca Juga: Produsen Benang Sintetik AS Duga Indonesia Lakukan Dumping

Berdasarkan data firma riset pasar ABI Research yang dirilis pada Rabu (4/11), musim dingin kripto pada 2018 telah menghapus 80% kapitalisasi pasar blockchain global.

Advertisement

Sejak itu, lebih dari 2.000 mata uang kripto telah runtuh. Menurut ABI Research, itu dikarenakan adopsi blockchain teredam dan tak terserap pasar.

Ditambah, pandemi COVID-19 telah memperkeruh minat orang untuk mengucurkan dananya ke mata uang kripto sehingga berimbas pada pendapatan blockchain.

Baca juga: KartuHalo Kini Tawarkan Paket Halo Unlimited Harga Rp100.000

Meski begitu, penurunan pendapatan blockchain diyakini hanya bersifat sementara. ABI Research memproyeksikan tingkat pendapatan blockchain pada 2018 akan kembali pulih pada 2023.

ABI Research yakin tingkat pendapatan blockchain pada 2018 akan kembali pulih pada 2023.

Sebab, startup-startup menyadari bahwa teknologi blockchain justru mendukung pengembangan manajemen logistik, termasuk untuk alat-alat kesehatan.

Advertisement

“Permintaan untuk penerapan pada manufaktur, transportasi, penyimpanan, ritel, dan lain sebagainya akan meningkatkan pendapatan blockchain,” kata Direktur Riset Keamanan Digital ABI Research Michela Menting.

Baca Juga: Skyegrid Tawarkan Paket Skyegrid Basic Seharga Rp39.000

Dalam masa pandemi ini, proyek-proyek blockchain yang diluncurkan Organisasi Kesehatan Dunia bersama banyak pusat pengendalian penyakit nasional menunjukkan kegunaan teknologi tersebut.

Penerapan itu pun bakal mendongkrak kembali pendapatan blockchain global yang menurut ABI Research diperkirakan mencapai US$10 miliar pada 2023.•

—David T. William, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Pixabay

Advertisement

 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.