Connect with us

TechnoBusiness News

Pendapatan Bluebird Sembilan Bulan Pertama 2021 Turun 6,6%

Pendapatan Bluebird pada sembilan bulan pertama 2021 turun 6,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Published

on

Pendapatan Bluebird pada sembilan bulan pertama 2021 turun 6,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Banyak perusahaan transportasi bertumbangan akibat pandemi. Namun, … masih bertahan.”

Jakarta, TechnoBusiness ID PT Blue Bird Tbk. (IDX: BIRD), perusahaan transportasi darat terkemuka di Indonesia, mengumumkan bahwa pemberlakuan pembatasan mobilitas berdampak pada kinerja keuangannya.

Baca Juga: Startup Nama Beauty Milik Luna Maya Raih Pendanaan US$5 Juta

Advertisement

Dalam pengumuman yang disampaikan hari ini mengungkapkan bahwa pendapatan Bluebird pada sepanjang sembilan bulan pertama 2021 tercatat sebesar Rp1,45 triliun.

Sayangnya, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,55 triliun, pendapatan Bluebird itu turun 6,6%.

Baca Juga: Kinerja BSI Kian Solid Berkat Digitalisasi Pasca-Merger

Menurut Direktur Utama Bluebird Sigit Djokosoetono, pendapatan Bluebird tahun lalu lebih besar karena pada Januari-Februari belum terimbas pandemi dengan kenaikan 7% dibanding periode yang sama 2019.

Meski secara keseluruhan masih lebih rendah, rata-rata pendapatan per bulan periode selama periode penghitungan naik 17,5% atau Rp24 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

Kenaikan rata-rata pendapatan Bluebird per bulan itu menunjukkan perusahaan sudah berada dalam jalur pemulihan yang kuat dan mampu menghadapi pandemi secara lebih baik.

Baca Juga: Indivara Group: “Revenue Kami Lebih Besar dari Bukalapak”

Hal itu juga dapat dilihat dari rugi bersih perusahaan dalam sembilan bulan pertama 2021 tercatat sebesar Rp66,3 miliar, 58% lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp158 miliar.

“Banyak perusahaan transportasi bertumbangan akibat pandemi. Namun, fakta bahwa Bluebird masih bertahan dan terus mengembangkan bisnisnya adalah bukti dari kepercayaan masyarakat,” ungkap Sigit.

Sebagai strategi menghadapi disrupsi digital dan pandemi, sejak tahun lalu Bluebird gencar masuk ke bisnis logistik dengan menggandeng perusahaan-perusahaan lain.

Advertisement

Baca Juga: Nilai Penjualan Metrodata Electronics Kuartal 3/2021 Naik 20,9%

Perusahaan-perusahaan lain yang digandeng Bluebird itu, di antaranya Indogrosir, Paxel, Union Group, Kem Chicks, dan Kereta Api Indonesia. Tahun ini, Bluebird juga bekerja sama dengan marketplace Shopee.

Meski terguncang akibat pandemi, Bluebird lumayan kokoh menghadapinya. “Bluebird cukup pintar dalam menghadapi tantangan itu,” kata Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting.

Baca Juga: Pakar Manufaktur Lisa Anderson Prediksi Model Rantai Pasok ke Depan

Dengan berkolaborasi bersama perusahaan-perusahaan lain, itu membuktikan bahwa Bluebird dapat “bermain cantik” di pasar, walau tantangan yang dihadapi tidaklah mudah.

Advertisement

Tapi, kata Jeffrey, Bluebird tidak bisa berdiri sendiri sekalipun raksasa. Bahkan, “Bluebird akan berbahaya jika tetap mementingkan ego keraksasaannya,” ujarnya.

—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID Foto: Bluebird

Tekan “tombol lonceng” di sisi kiri layar Anda untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru dari TechnoBusiness lebih cepat. 

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement