TechnoBusiness News
Petal Search dari Huawei Sukses di Timur Tengah dan Afrika
Petal Search menjadi mesin pencari yang amat digemari di pasar Timur Tengah dan Afrika.
Published
3 years agoon
Shenzhen, TechnoBusiness CN ● Huawei Technologies, raksasa teknologi global yang berbasis di Shenzhen, China, menyatakan mesin pencarinya, Petal Search, berhasil diterima pasar Timur Tengah dan Afrika.
Baca Juga: Virtus Jadi Mitra Strategis Yugabyte untuk Pasar Indonesia
Dalam setahun sejak dilansir ke pasar pada 2020, menurut Statcounter, Petal Search telah menjadi mesin pencari dengan pengguna terbanyak kedua di Mesir, Irak, Yordania, dan Arab Saudi.
Sementara di Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Tunisia, dan Pakistan, Petal Search menempati urutan ketiga sebagai mesin pencari dengan pengguna terbanyak.
Meski baru, Petal Search mencatatkan pertumbuhan yang amat pesat berkali lipat di enam negara Timur Tengah dan Afrika, termasuk Maroko, Afrika Selatan, dan Tunisia.
Strategi Glocal
Kesuksesan Petal Search di pasar Timur Tengah dan Afrika menunjukkan bahwa Huawei tidak mau “membabi buta” dalam menggarap pasar dengan menyasar semua negara di dunia.
Menurut Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, tampaknya Huawei sadar betul tidak mudah untuk mencuri ceruk pasar raja mesin pencari Google Search yang menguasai 86,64% pangsa pasar global.
“Google Search terlalu tangguh untuk ditaklukkan oleh kompetitor-kompetitornya. Bing dari Microsoft dan Yahoo yang lebih dulu hadir pun memiliki pangsa pasar jauh di bawahnya, apalagi Petal Search,” katanya.
Baca Juga: Meski Pandemi, Canton Fair Tahun Ini Tetap Sukses Besar
Berdasarkan data Statista, per September lalu Bing meraih pangsa pasar 6,7% dan Yahoo 2,75%. Dibandingkan dengan Google Search, tentu bagaikan bumi dan langit. Petal Search belum tampak dalam persentase.
“… lama-lama Petal Search akan menjadi mesin pencari utama di seluruh pasar global.”
Meski demikian, strategi glocal (global ke lokal) yang diusung Huawei untuk Petal Search-nya justru lebih mengancam ketimbang Bing dan Yahoo. Kesuksesan di Timur Tengah dan Afrika menjadi bukti.
“Pelan-pelan menguasai pasar-pasar lokal, lama-lama Petal Search akan menjadi mesin pencari utama di seluruh pasar global. Tidak mudah, tapi lebih ‘berbahaya’ daripada Bing dan Yahoo,” lanjut Jeffrey.
Baca Juga: Razer Buka Kantor Pusat Regional Asia Tenggara di Singapura
Apalagi, Petal Search yang dikembangkan setelah Huawei mendapat sanksi dagang dari Amerika Serikat, termasuk dilarang menggunakan produk-produk Google, itu akan dibenamkan di seluruh perangkat smartphone-nya.
Jika dilakukan secara masif, Petal Search akan tumbuh cepat seiring penjualan perangkat-perangkat smartphone Huawei yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Sebab, penjualan smartphone Huawei beberapa kali sukses mengalahkan Samsung dan Apple,” ujar Jeffrey. “Bisa jadi, nantinya satu perangkat Huawei satu platform mesin pencari Petal Search, bukan Google lagi.”
Huawei tak menampik itu. Demi memperkuat strategi glocal-nya, Huawei juga menyatakan amat memerhatikan fitur-fitur yang lebih cocok untuk pasar-pasar tertentu, termasuk soal penggunaan data internetnya.●
—Zhang Ju, TechnoBusiness CN ● Foto: Huawei
Tekan “tombol lonceng” di sisi kiri layar Anda untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru dari TechnoBusiness lebih cepat.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.