TechnoBusiness News
Strategi ASSA Perkuat Lini Bisnis Jual Beli Mobil Bekas
Begini strategi ASSA dalam memperkuat lini bisnis jual beli mobil bekas di Tanah Air.
Begini strategi ASSA dalam memperkuat lini bisnis jual beli mobil bekas di Tanah Air.
Published
3 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Adi Sarana Armada Tbk. (IDX: ASSA), perusahaan penyedia layanan logistik dan penyewaan kendaraan, kini sedang berupaya memperkuat lini bisnis jual beli mobil bekasnya.
Baca Juga: Kyndryl Resmi Berpisah dari IBM Jadi Perusahaan Independen
Strategi ASSA yang tampak untuk itu adalah dengan menghadirkan beraneka ragam aplikasi digital di bawah anak perusahaannya, yakni PT Autopedia Sukses Lestari (sebelumnya bernama PT Adi Sarana Lelang).
Autopedia itulah yang mengembangkan aplikasi-aplikasi, baik lama maupun baru, seperti balai lelang otomotif JBA Indonesia, jual beli mobil dan test drive gratis Caroline.id, serta jual beli mobil dan pricing engine Cartalog.
Tidak main-main, strategi ASSA itu didukung dengan pengucuran dana pinjaman dari induk untuk Autopedia senilai Rp225 miliar. Dukungan finansial itu amat penting dalam menyukseskan langkah tersebut.
“Penguatan digitalisasi dan pemberian dana pinjaman merupakan strategi ASSA dalam rangka menciptakan ekosistem otomotif di Indonesia yang berbasis digital,” ungkap Direktur ASSA Jany Chandra, Sabtu (6/11).
Baca Juga: Jumlah Transaksi Tiket.com pada Kuartal 3/2021 Naik 52%
ASSA menyadari bahwa perilaku konsumen saat ini sudah berubah berkat dunia yang serba-digital. Strategi ASSA dalam memperkuat digitalisasi lini bisnis jual beli mobil bekas untuk menjawab semua itu.
Strategi ASSA itu juga diharapkan dapat semakin berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang hingga kuartal 3/2021 telah mencatatkan pendapatan Rp3,5 triliun dengan laba bersih Rp69,4 miliar.
Strategi ASSA untuk memperkuat digitalisasi lini bisnis jual beli mobil bekasnya memang bukan lagi pilihan. Sebab, menurut COO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar, sudah menjadi kebutuhan.
“Perilaku konsumen yang semakin digital harus diikuti oleh perusahaan apa pun dengan melakukan transformasi digital, tak terkecuali ASSA. Kalau tidak, perusahaan itu akan mati,” ungkapnya.
Saat ini, disrupsi teknologi terhadap bisnis jual beli mobil konvensional sudah sangat terlihat dan tak terbantahkan. Dulu, selayaknya jual beli barang, prosesnya amat lama, sekarang mudah sekali dan instan.
Jeffrey menggambarkan, sekarang jual beli mobil bisa dilakukan hanya dengan jari tangan dan harganya transparan. “Jangkauan pasarnya juga lebih luas,” katanya.
Meski perilaku pasarnya berubah, kemenarikan potensinya tidak surut sedikit pun. Firma riset Ken Research asal India melaporkan bahwa penjualan mobil bekas di Indonesia diperkirakan mencapai 4,2 juta unit pada 2023.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: ASSA
TeraBox Gratiskan Layanan Berbagi Berkas Tanpa Batas
PNM Dampingi Nasabah PNM Mekaar Daftar Izin Edar BPOM
Realme C75 Jadi Smartphone Paling Tahan Lama di Dalam Air
Canon Selphy QX20, Printer Foto Portabel nan Cepat dan Praktis
Alto Network Jalin Kemitraan dengan MotionPay, E2Pay, Bank Jago
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service Baru
Kinerja Kinclong, Carro Raih Investasi Strategis dari Woori Venture
PNM Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM
Ketika GenAI Jadi Penentu Kemenangan Persaingan Perusahaan