CrediBook Hadirkan CrediMart untuk Digitalisasi Toko Grosir

Jakarta, TechnoBusiness ID ● CrediBook, perusahaan teknologi untuk efisiensi operasional bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang didirikan pada awal 2020, menawarkan beberapa layanan baru, salah satunya CrediMart.

Menurut penjelasan co-founder dan CEO CrediBook Gabriel Fans, CrediMart merupakan sistem operasi yang dihadirkan untuk mendigitalisasi rantai pasok toko grosir konvensional. Itu untuk mengatasi penurunan volume penjualan toko grosir yang rata-rata mencapai 20% saat ini.

Baca Juga: Pembangunan Smart City Taiwan Sabet Banyak Penghargaan

“Kehadiran CrediMart juga melihat pelayanan toko grosir konvensional yang kurang nyaman, terbatasnya jangkauan pelanggan ritel 10-15 kilometer, keterbatasan metode pembayaran, dan potensi kerugian hingga 30% karena manajemen stok yang kurang baik,” katanya.

CrediMart, yang sebelumnya bernama Joovan, menyediakan tiga dukungan utama bagi toko-toko grosir konvensional, yakni kapasitas digital yang meliputi dashboard online ordering dan toko online, dukungan logistik berupa CrediMart Assistant, dan fleksibilitas pembayaran dengan metode tempo.

CrediMart merupakan hasil “rebranding” dari Joovan.

Berdasarkan laporan yang tercatat, kata Gabriel, rata-rata toko grosir konvensional rekanan CrediMart mengalami peningkatan omset hingga 50% per hari. Jangkauan transaksi pelanggan ritel juga naik 25-50 kilometer.

Baca Juga: WGSHub Jadi Inkubator Startup Pertama yang Masuk Bursa

“Kami juga membantu meningkatkan jumlah pelanggan ritel aktif hingga 56%. Lagi pula, manajemen stok lebih tertata sehingga meminimalisasi penumpukan stok barang,” jelasnya. Selain CrediMart, CrediBook juga meluncurkan CrediStore sebagai solusi berjualan online.●

—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto: CrediBook