TechnoBusiness News
Mengungkap Alasan di Balik Perubahan Multipolar Menjadi MPC
Perusahaan investasi teknologi Multipolar mengubah namanya menjadi MPC. Apa pertimbangannya?
Published
3 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL), perusahaan investasi teknologi dengan portofolio di berbagai sektor industri seperti ritel konsumen, telekomunikasi, jasa keuangan, media digital dan teknologi yang didirikan pada 1975, berubah namanya menjadi MPC.
Perubahan nama Multipolar menjadi MPC yang diikuti dengan perubahan logo itu merupakan bagian dari strategi transformasi perusahaan yang akan mempertajam fokus investasi di sektor teknologi. Logo baru merepresentasikan perubahan, semangat, filosofi, dan arah perusahaan.
Baca Juga: Nilai Pasar Smart Campus Asia Pasifik Tembus US$10 Miliar
Dalam pengumumannya kemarin, manajemen perusahaan menyatakan perubahan Multipolar menjadi MPC merupakan bentuk peningkatan komitmen perusahaan dalam mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Selain itu, juga untuk semakin mengukuhkan posisi perusahaan sebagai perusahaan investasi teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, sebuah langkah yang sebenarnya sudah dimulai sejak 2015.
Hingga saat ini, Multipolar telah turut berinvestasi di lebih dari 50 perusahaan teknologi, termasuk sejumlah startup yang berkembang pesat seperti Ovo, Sociolla, dan Ruangguru, baik secara langsung maupun melalui Venturra Capital, salah satu anak perusahaannya.
Multipolar semakin bersemangat untuk lebih fokus menjadi perusahaan investasi teknologi, bahkan hingga mengubah namanya menjadi MPC, karena menurut Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga bernilai US$330 miliar pada 2030, salah satu yang terbesar di dunia.
Sebelum menjadi MPC, Multipolar didirikan pada 1975 sebagai perusahaan perdagangan barang elektronik.
“Melalui transformasi ini, kami ingin memastikan bahwa MPC terus berada di titik pusat revolusi digital yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia melalui serangkaian strategi investasi yang kami usung,” ungkap Adrian Suherman, Presiden Direktur dan CEO MPC.
Baca Juga: Yili Group Resmikan Pabrik Es Krim Joyday Terbesar di Indonesia
Strategi investasi MPC itu akan mengandalkan empat pilar utama, yaitu pendanaan tahap awal (early stage), pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan (growth and later stage), digitalisasi perusahaan-perusahaan portofolio MPC, dan menjadi mitra lokal perusahaan multinasional.
Untuk memperkuat proses transformasi tersebut, perusahaan merekrut figur-figur yang berpengalaman dalam mengevaluasi, membangun, mengembangkan, dan mendanai perusahaan-perusahaan teknologi untuk masuk ke dalam jajaran dewan direksi.
Selain Adrian Suherman, mantan CEO Lippo Digital dan Ovo yang telah menjadi Group CEO Multipolar sejak April 2019, nama-nama yang masuk dalam dewan direksi MPC itu antara lain Rudy Ramawy, Fendi Santoso, Jerry Goei, dan Agus Arismunandar—yang berpengalaman di Google Indonesia, Northstar Group, A.T. Kearney, Ovo, dan Accenture.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: MPC
You may like
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%