Jakarta, TechnoBusiness ID ● Nobi, platform manajemen aset kripto yang didirikan oleh Lawrence Samantha, Edy Senjaya, dan Dionisius Evan di Jakarta pada 2018, baru saja mendapat suntikan dana tahap awal (seed-funding) senilai US$4 juta dari AC Ventures.
Dalam pendanaan itu, AC Ventures tidak sendiri, melainkan bersama beberapa investor lainnya, antara lain Appworks, Skystar Capital, Cakra Ventures, dan Global Founders Capital.
Baca Juga: Sandra Lee Diangkat Jadi Managing Director Kaspersky Asia Pasifik
Manajemen perusahaan menyatakan hasil suntikan dana itu akan digunakan Nobi untuk lebih meningkatkan produk dengan menyediakan layanan seperti Staking, Savings, dan Trading Strategy.
“Nobi to the moon! Ini adalah langkah besar bagi kami. AC Ventures bersama investor kami yang lain memiliki pengalaman yang tak tertandingi dalam dunia fintech, investasi, dan kripto,” ungkap Lawrence Samantha, co-founder dan CEO Nobi.
Nobi mengelola lebih dari Rp1 triliun aset kripto dengan pertumbuhan pengguna aktif 15 kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Suntikan dana itu merupakan bentuk kepercayaan para investor terhadap Nobi yang telah mengelola lebih dari Rp1 triliun aset kripto dengan pertumbuhan pengguna aktif 15 kali lipat dalam enam bulan terakhir.
Selain itu, tentu mempertimbangkan pasar yang besar. Sebab, menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, jumlah investor kripto di Indonesia pada 2021 mencapai 11,2 juta, tumbuh dua kali lebih cepat daripada investor saham.
Baca Juga: Susunan Direksi Bukalapak yang Baru Disahkan, Willix Halim Jadi Dirut
Nilai transaksi perdagangan aset kripto nasional dalam setahun lalu sudah mencapai Rp859,4 triliun, naik 1.222% dibanding 2020. Kata Michael Soerijadji, founder dan Managing Partner AC Ventures, itu peluang bagi Nobi.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Nobi
