Connect with us

TechnoBusiness News

Matahari Ganti Konsep Jadi House of Specialists, Maksudnya?

Matahari berubah konsep dari department store menjadi House of Specialists.

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness ID Matahari, jaringan ritel dengan 142 gerai di 77 kota di Indonesia milik PT Matahari Putra Prima Tbk. (IDX: MPPA), berubah konsep dari department store menjadi House of Specialists.

Baca Juga: Multipolar Technology: Cegah Kebocoran Data dengan IBM Guardium!

Sebagai House of Specialists, Matahari akan fokus pada empat hal, yakni produk, harga, pengalaman konsumen, dan sumber daya manusia. Mengikuti konsep itu, gerainya pun didesain lebih menarik.

CEO Matahari Putra Prima Terry O’Connor mengatakan Matahari harus berevolusi menjadi destinasi belanja pilihan konsumen yang menawarkan koleksi busana berkualitas, aspirasional, dan terjangkau.

Advertisement

“Dengan konsep tersebut, Matahari berharap dapat menarik semakin banyak pelanggan dari berbagai rentang usia, termasuk mereka yang berusia di bawah 25 tahun,” ungkapnya dalam pengumuman kemarin.

Sebagai House of Specialists, Matahari fokus pada empat hal.

Matahari menyadari bahwa industri ritel di dunia terus bergerak dan memengaruhi cara konsumen berbelanja. Matahari menyiasatinya dengan menyediakan produk-produk asli lokal berkualitas global.

O’Connor menambahkan sekarang belanja di Matahari semakin menyenangkan karena dibantu para karyawan ahli dan terampil dengan seragam yang lebih modern.

Gerai Matahari juga diterangi lampu LED yang ramah lingkungan dengan lorong-lorong belanja berdasarkan spesialisasi seperti men’s wear, beauty, ladies wear, baby shop, children’s wear, footwear, dan casual sport.

Baca Juga: Pusat Pengujian Energi Terbarukan Terbesar Dibuka di China

Advertisement

Selain itu, Matahari akan menambahkan pesonal shopping assistant dalam layanan Click-and Collect atau Shop & Talk, Perubahan konsep menjadi House of Specialist itu akan dijalankan mulai tahun ini hingga tahun depan.

Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, mengatakan, dalam perjalanannya, terkadang sebuah brand harus mengubah konsep lantaran mengikuti tren pasar yang berubah. “Itu bukan hal yang tabu, bahkan sudah menjadi sebuah keharusan jika sebuah brand itu ingin tetap relevan di pasar,” katanya.

Brand yang sudah hadir cukup lama seperti Matahari jelas telah mengalami perubahan konsep berkali-kali, tapi dengan core business yang tetap sama. Menurut Jeffrey, Matahari tahu betul kapan perlu mengubah konsep gerai ritelnya. Yang penting, jangan sebentar-sebentar berubah, nanti pelanggan bingung yang berujung pada hilangnya jati diri brand itu.

—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID Foto: Matahari

Advertisement