TechnoBusiness News
Jumlah Pengguna Naik, Tapi Pendapatan GoPro Justru Turun
Pendapatan GoPro selama 2022 turun 6% menjadi US$1,09 miliar.
California, TechnoBusiness US ● GoPro, Inc. (NASDAQ: GPRO), produsen kamera aksi (action camera) paling populer di dunia yang masuk ke pasar sejak 2002, pada Kamis (2/1) mengumumkan kinerja perusahaan sepanjang 2022.
Baca Juga: Gandeng Archipelago International, Strategi AirAsia Super App Perluas Portofolio
Dalam laporan itu disebutkan bahwa pendapatan GoPro mencapai US$1,09 miliar, turun 6% dari US$1,16 miliar pada 2021. Padahal, jumlah pelanggan GoPro yang tersebar di seluruh dunia naik signifikan, yakni 43%, menjadi 2,25 juta.
Kamera seharga di atas US$400 menyumbangkan 90% pendapatan penjualan eceran GoPro.
Pendapatan GoPro itu disumbangkan oleh beberapa lini bisnis: Pendapatan GoPro.com meningkat 5% menjadi US$411 juta, menyumbangkan 38% dari total pendapatan perusahaan. Pendapatan langganan dan layanan juga naik 52% menjadi US$82 juta.
“Pada 2022, GoPro mencapai profitabilitas GAAP dalam lingkungan ekonomi makro yang sangat menantang,” kata Nicholas Woodman, founder dan CEO GoPro. “Kami menghasilkan EBITDA sebesar US$95 juta atau 9% dari pendapatan.”
Baca Juga: Alaska Airlines Jadi Maspakai Pertama yang Buang Gelas Plastik
Yang menarik, kamera seharga di atas US$400 mewakili 90% pendapatan penjualan eceran GoPro. “GoPro mengakhiri tahun dengan metrik neraca yang solid dan berhasil membeli kembali saham senilai US$40 juta,” kata Brian McGee, CFO dan COO GoPro.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness US ● Foto: GoPro
THE BEST ADVICE