Seorang staf Pegadaian menunjukkan emas batangan yang bisa digadaikan untuk menambah modal usaha mikro, kecil, dan menengah.
Jakarta, TechnoBusiness ID● Di era yang serbadigital seperti sekarang ini, di satu sisi memang banyak bisnis yang “mati suri” karena tergerus oleh teknologi, tetapi di sisi lain muncul peluang-peluang emas baru yang layak digarap, salah satunya jual-beli secara online atau digital.
Kehadiran platform jual-beli online, baik berupa e-commerce maupun social commerce, telah membuka peluang seluas-luasnya kepada siapa pun untuk meraup untung semaksimal mungkin, tanpa batas jarak dan waktu, sekaligus lebih efisien dibanding pola konvensional.
Itu sebabnya, akhir-akhir ini banyak pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) atau generasi muda yang mendadak kaya karena berhasil memanfaatkan peluang emas melalui jual-beli online. Padahal, sering kali mereka melakukannya dengan modal terbatas.
Advertisement
Muhammad Azka Farhan, siswa SMK Negeri 9 Bandung, misalnya, sukses menjual 6.000 botol minuman kesehatan di Shopee dalam waktu singkat. Erlia Mamaia berhasil mengeruk cuan besar dari menjual kebutuhan harian melalui toko Kelontong Milenial-nya di TikTok Shop.
Damar Latri Setiawan, Direktur Utama PT Pegadaian
Itu hanya sedikit contoh bagaimana generasi emas memanfaatkan kesempatan emas untuk menjadi kaya dari ranah digital. “Generasi mudalah yang paling berpeluang sukses dari ranah digital karena itu memang dunia mereka,” kata Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, di Jakarta, Senin (10/4).
Generasi muda disebut generasi emas lantaran mereka cukup melek teknologi sehingga mampu mengubah peluang menjadi keuntungan di era digital. Itu berbanding terbalik dengan generasi kolonial yang cenderung gagap teknologi.
Di samping itu, petinggi perusahaan riset pasar global yang berpusat di Tokyo, Jepang, tersebut melanjutkan, generasi muda disebut generasi emas karena mereka berada pada usia produktif. Semangat mereka dalam bekerja dan menciptakan sesuatu sudah pasti amat besar.
Sayangnya, mayoritas pelaku UMKM atau generasi muda terbilang “kaya semangat miskin modal”. Nah, di situlah lembaga-lembaga perbankan, keuangan, dan pembiayaan hadir, salah satunya PT Pegadaian, perusahaan pegadaian milik pemerintah yang per 1 April lalu genap berusia 122 tahun.
Advertisement
Strategi Cerdas
Pegadaian, yang dulu hanya dikenal sebagai tempat menggadaikan barang berharga, kini telah bertransformasi menjadi perusahaan yang memiliki banyak layanan, termasuk layanan yang mendukung permodalan bagi para pelaku UMKM dan generasi muda dalam memajukan usahanya.
Pegadaian diharapkan menjadi sahabat UMKM sehingga … ‘Ingat UMKM, Ingat Pegadaian’.”
Merujuk pada laman resmi perusahaan, dalam berusaha, pelaku UMKM bisa mendapatkan permodalan, salah satunya dengan menggadaikan emas. Setelah berhasil, keuntungan yang diperoleh, selain untuk cicilan, diharapkan dimasukkan kembali ke Pegadaian menjadi Tabungan Emas.
Setelah menjadi Tabungan Emas pun bisa digadaikan untuk menambah permodalan lagi. Demi mempermudah transaksi, pembayaran maupun cicilan, Pegadaian menyediakan Pegadaian Digital, platform pembayaran cicilan, tagihan utilitas, termasuk remitansi, secara digital.
“Menurut saya, strategi itu cukup cerdas, sebab terbentuk simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antara pelaku UMKM dengan Pegadaian, bahkan dimungkinkan berjalan secara terus-menerus dan saling terkait,” kata Jeffrey.
Tak pelak, dalam perayaan Hari Ulang Tahun Pegadaian ke-122 secara hybrid pada 1 April lalu, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya harus bermanfaat bagi masyarakat, pelaku usaha ultramikro, dan UMKM.
“Keberadaan UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa harus kita dukung melalui berbagai program, produk, dan layanan. Saya berharap Pegadaian betul-betul menjadi sahabat UMKM sehingga di benak semua orang tertanam semboyan ‘Ingat UMKM, Ingat Pegadaian’,” jelasnya.
Dengan begitu, kini ‘generasi emas’ bisa menangkap ‘peluang emas’ melalui layanan Gadai Emas dan Tabungan Emas yang ditawarkan oleh Pegadaian. Hal Itu sesuai dengan semangat perusahaan yang diterjemahkan dalam slogannya: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ●Foto: Pegadaian
