TechnoBusiness News
UNDP Gelar ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching
ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching digelar di Jakarta pada 19 Februari.
● Potensi blue economy dunia sangat besar, bahkan diperkirakan akan mencapai US$3 triliun pada 2030.
● UNDP Indonesia akan menggelar ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching di Jakarta.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia, akan menggelar “ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching”.
Acara yang dijadwalkan dilaksanakan di Menara Mandiri, Jakarta, pada 19 Februari itu akan mempertemukan berbagai perusahaan rintisan (startup), pelaku bisnis, investor, perumus kebijakan, dan mitra pembangunan di kawasan ASEAN.
Setidaknya, acara tersebut akan menampilkan 60 inovasi dari startup, UMKM, organisasi nonpemerintah, dan institusi akademik peduli lingkungan kemaritiman yang terpilih dari total 1.300 aplikasi yang diseleksi.
Menurut Jatu Arum Sari, Project Manager ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching UNDP Indonesia, inovasi-inovasi mereka menekankan empat hal, yaitu perikanan dan akuakultur berkelanjutan, polusi plastik, isu iklim, dan pariwisata berkelanjutan.
Areta Aprilia, Head of Nature, Climate, and Energy Unit UNDP Indonesia, menjelaskan bahwa ekonomi kemaritiman alias ekonomi biru (blue economy) memiliki potensi besar yang tidak kalah dengan ekonomi hijau (green economy).
“Pada 2030, kontribusi blue economy terhadap ekonomi dunia diproyeksikan mencapai US$3 triliun serta membuka 43 juta lapangan pekerjaan baru, sehingga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan inklusif di ASEAN,” katanya.
Itu sebabnya, setelah isu ketahanan pangan, netralitas karbon, pemberantasan sampah plastik, serta percepatan digitalisasi dan AI, negara-negara ASEAN mulai berlomba-lomba untuk menangkap potensi blue economy.
Atas dasar itu pula, ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching digelar UNDP Indonesia bersama Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Jepang untuk ASEAN, serta mendapatkan pendanaan dari Pemerintah Jepang. Pesertanya juga berasal dari negara-negara ASEAN.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID
