TechnoBusiness News
80 Eksekutif Perusahaan Bertemu di Executive Dialogue MMA 2025
MMA Global Indonesia menggelar Executive Dialogue 2025.

● Executive Dialogue 2025 diselenggarakan oleh MMA Global Indonesia untuk menjemput pertumbuhan melalui pemasaran.
● “Dalam lanskap yang dinamis saat ini, pemasaran dan periklanan bukan lagi sekadar membangun jenama.”
Jakarta, TechnoBusiness ID ● MMA Global Indonesia, asosiasi insan pemasaran dan periklanan global di Indonesia, pada Selasa (26/8) sukses menggelar Executive Dialogue 2025 di The Hermitage, Jakarta. Diskusi eksklusif itu berhasil mempertemukan sebanyak 80 eksekutif perusahaan dari industri pemasaran, periklanan, media, penerbit, dan bisnis.
Sutanto Hartono, Ketua MMA Global Indonesia, mengatakan, diskusi yang mengusung tema The Strategic Imperative: Marketing and Advertising as Engines of Business Growth merupakan inisiatif strategi demi mentransformasi para pakar terkemuka di Indonesia agar menjadi aset kompetitif dalam mengarungi lanskap yang terus berkembang.
“Dalam lanskap yang dinamis saat ini, pemasaran dan periklanan bukan lagi sekadar membangun jenama, melainkan telah menjadi mesin pertumbuhan bisnis. Dengan perubahan perilaku konsumen dan meningkatnya biaya distribusi, semua keputusan pemasaran harus bersifat efisien, relevan, dan akuntabel,” katanya.
Maka dari itu, tantangannya adalah pemasar harus mampu menciptakan nilai terukur yang mendorong pendapatan, pangsa pasar, dan pertumbuhan jangka panjang. “Di sinilah strategi benar-benar bertemu dengan pertumbuhan—dan mengapa pemasaran harus menjadi inti dari penciptaan nilai perusahaan,” jelas Sutanto.
Sementara Shanti Tolani, Country Head and Board Director of MMA Global Indonesia, menuturkan, di saat pemasaran harus membuktikan dampaknya terhadap pertumbuhan, melalui Executive Dialogue 2025 MMA Global Indonesia menawarkan wadah yang tak tertandingi bagi para pimpinan eksekutif untuk membentuk masa depan.
“Caranya melalui akses eksklusif ke kerangka kerja mutakhir, penelitian yang dipandu oleh rekan sejawat, dan kolaborasi dengan beberapa pemasar paling progresif di dunia,” katanya. “Tujuan kami adalah untuk memastikan pemasar tidak hanya dilihat sebagai fungsi, tetapi kekuatan untuk pertumbuhan nilai perusahaan yang terukur.”●
PURJONO AGUS SUHENDRO/TechnoBusiness ID