Published
4 years agoon
Resesi ekonomi tidak bisa dihindari setelah meluasnya pandemi COVID-19. Banyak organisasi ingin mempercepat digitalisasi.
Singapura, TechnoBusiness SG • Indonesia baru saja mengumumkan telah masuk ke jurang resesi ekonomi menyusul Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand sebagai dampak dari berkelanjutannya pandemi COVID-19.
Baca juga: Pendapatan Blockchain Global pada 2020 Anjlok 35%
Resesi ekonomi tidak bisa dihindari lantaran pandemi memang merusak segalanya, tak terkecuali membalikkan ekonomi kawasan yang kuat menjadi tumbang.
[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””] Resesi ekonomi tidak bisa dihindari lantaran pandemi memang merusak segalanya.[/perfectpullquote]
Pandemi dan resesi ekonomi itulah yang mendorong negara-negara di kawasan regional untuk melakukan adaptasi jangka panjang, baik dalam praktik sosial maupun bisnis.
Salah satu langkah yang bakal dilakukan banyak perusahaan di kawasan ini kemungkinan besar mempercepat transformasi ke arah digital.
Baca Juga: Produsen Benang Sintetik AS Duga Indonesia Lakukan Dumping
Periset pasar IDC memperkirakan lebih dari 65% Produk Domestik Bruto (PDB) Asia Pasifik akan didigitalisasi. Dalam jangka waktu antara 2020-2023, pengeluaran dari proses digitalisasi itu diperkirakan mencapai US$1,2 triliun.
“Saat organisasi mempercepat perlombaan mereka menuju pemulihan, kita akan melihat tiga gelombang menuju dominasi pasar pada 2021 dan seterusnya,” ungkap Group Vice President of ICT Research IDC Asia Pasifik Sandra Ng.
Organisasi akan memanfaatkan teknologi untuk beradaptasi demi kelangsungan berusaha, mempercepat pertumbuhan, dan membayangkan kembali untuk memimpin, alih-alih pasrah dalam keterpurukan resesi ekonomi.
Baca juga: KartuHalo Kini Tawarkan Paket Halo Unlimited Harga Rp100.000
Kawasan Asia Pasifik memang terpapar pandemi hingga sebagian besar negara mengalami resesi ekonomi. Tapi, kawasan ini telah memimpin dalam proses digitalisasi secara kuat.
“Asia Pasifik telah memimpin perlombaan investasi inti digital demi memperkuat fondasi organisasi,” lanjut Sandra menjelaskan.•
—Michael T. Kheilton, TechnoBusiness SG • Foto: IDC
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.