Connect with us

TechnoBusiness News

Jumlah Pengguna Telegram Mendadak Naik jadi 500 Juta Orang

Published

on

Jumlah pengguna Telegram mendadak bertambah menjadi 500 juta orang di seluruh dunia. Mengapa? 

Jakarta, TechnoBusiness ID • Efek dari pemberlakuan ketentuan sistem keamanan baru oleh aplikasi pesan singkat paling populer di dunia, WhatsApp Messenger, Telegram ketiban berkah.

Baca Juga: Pendiri Pusat Judi Las Vegas Sands Sheldon Adelson Meninggal

Pengguna yang tidak setuju dengan kebijakan baru WhatsApp itu ramai-ramai pindah ke Telegram. Akibatnya, jumlah pengguna Telegram mendadak naik secara signifikan.

Advertisement

Manajemen perusahaan menyebutkan bahwa pengguna Telegram yang aktif secara bulanan (monthly active users) di minggu pertama Januari 2021 mencapai 500 juta orang.

Dalam 72 jam terakhir per 12 Januari, jumlah pengguna Telegram bertambah 25 juta orang. Kenaikan secara persentase terbesar berasal dari pengguna Telegram di kawasan Asia, yakni naik 38%.

Baca Juga: Grab Financial Group Raih Pendanaan US$300 Juta dari Hanwha

Sedangkan jumlah pengguna Telegram di Eropa naik 27%, Amerika Latin 21%, serta Timur Tengah dan Utara Afrika naik 8%.

Kenaikan itu amat signifikan mengingat sepanjang tahun lalu jumlah pengguna Telegram hanya mengalami kenaikan rata-rata 1,5 juta per hari.

Advertisement

Selama tujuh tahun sejak diluncurkan oleh Pavel Durov dan saudaranya Nikolai pada Agustus 2013, Telegram telah mengalami beberapa kali lonjakan jumlah pengguna.

Baca Juga: TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”

Akan tetapi, menurut pernyataan resmi manajemen perusahaan, jumlah lonjakan pengguna Telegram kali ini yang paling tinggi.

Jumlah pengguna Telegram dalam 72 jam terakhir per 12 Januari 2021 bertambah 25 juta orang.

Dengan demikian, manajemen mengklaim, Telegram telah menjadi platform komunikasi yang memerhatikan keamanan dan privasi terbesar di dunia.

Untuk diketahui, Telegram merupakan platform komunikasi pesan singkat yang didukung dua lapisan enkripsi sejak pertama kali dihadirkan.

Advertisement

Baca Juga: TikTok Awards Indonesia 2020 Digelar, Berikut Nominasinya

Telegram memiliki Secret Chats yang end-to-end dan Cloud Chats yang juga menawarkan penyimpanan cloud aman dan terdistribusi secara real-time.

Enkripsi Telegram didasarkan pada enkripsi AES simetris 256-bit, RSA 2048-bit, dan Diffie-Hellman yang mengamankan pertukaran kunci.

“Karena itu, setelah koneksi end-to-end yang aman telah terjamin, Telegram akan menghasilkan gambar yang memvisualisasikan kunci enkripsi untuk obrolan pengguna,” jelas manajemen Telegram.

Baca Juga: Pasar Sepeda Kargo Global Tumbuh Signifikan

Advertisement

Jika kedua gambar yang dilihat pengirim dan penerima Telegram sama, maka itu berarti koneksinya aman dan tidak ada serangan man-in-the-middle.

Lebih dari itu, kode Telegram merupakan open source. Semua aplikasi Telegram telah menjadi open source sejak awal.

“Enkripsi dan API Telegram didokumentasikan sepenuhnya dan telah ditinjau ribuan kali oleh berbagai pakar keamanan,” lanjut mereka.•

—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID • Foto: Telegram

 

Advertisement

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Continue Reading
Advertisement