Connect with us

TechnoBusiness News

Bank Neo Commerce: Literasi Keuangan Masih Jadi Masalah Utama

Bank Neo Commerce meluncurkan kampanye #BuatSemua untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Published

on

Peluncuran kampanye #BuatSemua Bank Neo Commerce di Jakarta, Senin (11/4).

Jakarta, TechnoBusiness ID PT Bank Neo Commerce, Tbk. (IDX: BBYB), bank digital yang sebelumnya merupakan bank nasional dengan nama Bank Yudha Bhakti, menyatakan hingga saat ini literasi keuangan masih menjadi masalah utama bagi masyarakat.

Buktinya, jumlah masyarakat yang belum memiliki rekening (unbanked) mencapai 92 juta orang dan yang sudah memiliki rekening tapi belum bisa mengakses produk perbankan lain (underbanked) seperti kartu kredit dan kredit tanpa agunan sebanyak 47 juta orang.

Baca Juga: Indonesia Jadi Pengguna Tenaga Kerja Kontrak Terbanyak

Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya tingkat pendidikan, pendapatan, dan wilayah demografi masyarakat. Karena itu, Bank Neo Commerce pada Senin (11/4) meluncurkan kampanye #BuatSemua untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Advertisement

“Kampanye ini lahir dari besarnya gap antara kebutuhan finansial dengan literasi keuangan masyarakat. Saat in-depth interview dengan masyarakat Papua, kami menemukan fakta rendahnya angka kepemilikan rekening di sana,” ungkap Maritsen Darvita, VP and Head of Marketing Bank Neo Commerce.

Rendahnya kepemilikan rekening itu disebabkan oleh enggannya masyarakat Papua mengunjungi kantor cabang setempat. Juga, dipengaruhi oleh tingkat kepemilikan identitas sebagai syarat pelayanan dan keterbatasan mesin ATM.

“Kampanye ini lahir dari besarnya gap antara kebutuhan finansial dengan literasi keuangan masyarakat.”

Lewat kampanye #BuatSemua, Bank Neo Commerce menyampaikan bahwa super-app-nya mudah digunakan oleh semua kalangan. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu ragu lagi mengakses layanan perbankan yang inovatif dan beragam—dan literasi keuangan masyarakat menjadi meningkat.

Jeffrey Bahar
COO Spire Research and Consulting

Bank digital merupakan wujud dari dahsyatnya kecanggihan teknologi dewasa ini. Dengan digitalisasi, menurut COO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar, layanan perbankan konvensional yang amat rumit bisa disederhanakan menjadi semudah dan secepat mungkin.

“Kehadiran bank digital seperti Bank Neo Commerce, BCA Digital, Bank Jago, dan yang lainnya bisa menjadi jawaban dalam mengatasi rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, walaupun tetap membutuhkan edukasi yang lebih gencar,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Program Helo yang Menghibur dan Inspiratif Saat Ramadan

Advertisement

Dengan bank digital, Jeffrey melanjutkan, nasabah bisa membuka rekening hanya menggunakan smartphone-nya tanpa harus pergi ke kantor cabang bank terdekat, proses transaksinya jauh lebih mudah dan cepat, serta biasanya bunga tabungannya lebih besar.

Sementara itu, keuntungan bagi perbankan, lebih efisien karena tidak memerlukan kantor cabang dan sumber daya manusia yang banyak. “Semua berbasis kecanggihan teknologi yang sudah menggunakan kecerdasan buatan, jadi bank digital sangat simpel dan menguntungkan,” kata Jeffrey.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID Foto: Bank Neo Commerce

Advertisement