TechnoBusiness News
Petani Singkong Ini Gunakan Drone Pertanian untuk Genjot Produksi
Drone pertanian mampu mempercepat proses, menekan biaya, dan mendongkrak produktivitas perkebunan singkong.
Published
2 years agoon
Siem Reap, TechnoBusiness KH ● Chhay Thi bukan petani biasa. Ia tercatat sebagai petani modern, bahkan mungkin saja paling modern di Distrik Varin, Provinsi Siem Reap, Kamboja, daerah yang lumayan subur.
Betapa tidak, alih-alih bertani secara konvensional selayaknya kebanyakan orang, ia sudah memanfaatkan drone pertanian (agricultural drone) untuk menyirami perkebunan singkongnya yang seluas 20 hektare itu.
Baca Juga: cacaFly dan Metrodata Electronics Dirikan cacaFly Metrodata Indonesia
Mei lalu, Chhay Thi memesan layanan drone pertanian berupa spray drone dari mitra lokal XAG, Red Sparrow Cambodia. XAG merupakan produsen drone pertanian terkemuka di dunia asal Guangzhou, Guangdong, China.
Begitu operator mengeklik aplikasi seluler, spray drone pun lepas landas lalu melayang-layang di atas perkebunan singkong sambil menyemprotkan cairan herbisida dari tangki yang diusungnya.
Chhay Thi bisa menyelesaikan penyemprotan lahan seluas delapan hektare dalam satu jam. Tentu saja itu jauh lebih cepat karena sebelum ada spray drone, pekerjaan yang sama tidak dapat diselesaikan dalam satu minggu.
Kelebihan lain, drone pertanian tersebut menjadikan ia lebih hemat biaya. “Dengan satu drone untuk melindungi tanaman ketika musim panen tiba, saya mampu menghemat biaya sekitar US$8-10 per hektare,” kata Chhay.
Spray drone merupakan salah satu drone pertanian yang berperan penting bagi petani singkong.
Biaya bahan kimia yang digunakan juga menjadi 10-30% lebih sedikit dibanding dengan cara manual menggunakan tenaga manusia. Lagi pula, satu pekerja hanya mampu menyemprot satu hektare lahan sehari.
Lebih dari itu, karena tak perlu menggendong alat penyemprot dan keliling perkebunan untuk menyemprotkan herbisida, Chhay Thi menjadi lebih sehat sebab tak lagi menghirup bahan kimia seperti sebelumnya.
Baca Juga: Pasca-Akuisisi OLX Properti, Lamudi Luncurkan Paket OLX Lamudi
Kini, hatinya semakin mantap bertransformasi ke penggunaan drone pertanian tatkala XAG juga melakukan demonstrasi penyiangan otomatis di 10 hektare lahan perkebunan singkongnya tersebut.
Lebih Produktif
Saat ini, setidaknya ada lebih dari 600.000 hektare lahan di Kamboja menjadi perkebunan singkong. Atau, terluas kedua setelah sawah dan berkontribusi sebesar 4% terhadap Produk Domestik Bruto.
Setiap tahun luasnya terus bertambah dengan cepat demi memenuhi permintaan sebagai bahan baku makanan, tepung, kertas, dan alkohol. Tapi, berkebun singkong biasanya menguras tenaga, waktu, dan biaya.
Baca Juga: Jenfi Tawarkan Alternatif Permodalan bagi UMKM di Indonesia
Karena ingin mempercepat proses, menekan pengeluaran, dan mendongkrak penghasilan, para petani singkong di Kamboja ramai-ramai mengikuti jejak Chhay Thi. Drone keluaran XAG menjadi salah satu pilihan.
“Saya optimistis harga drone pertanian yang terjangkau akan memperluas skala penggunaannya di kalangan petani singkong,” ungkap Chhay Thi. Juga, meningkatkan produksi singkong Kamboja yang kini terbesar ke-10 di dunia.●
—Michael A. Kheilton, TechnoBusiness KH ● Foto: XAG
You may like
-
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
-
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron