Connect with us

TechnoBusiness News

Dulu Tabu, Kini SKF Dukung Penggunaan Laher Remanufaktur

Produsen laher global SKF mendukung penggunaan laher remanufaktur dengan membuka pusat remanufaktur laher di Malaysia.

Published

on

Penggunaan laher remanufaktur mampu menghemat biaya perbaikan yang cukup signifikan di indusri perkeretaapian.

Negeri Sembilan, TechnoBusiness MY Dulu yang namanya menggunakan produk daur ulang atau remanufaktur dianggap tabu karena dinilai berkualitas rendah dan tidak tahan lama. Kini, anggapan itu berbalik, hal yang dianggap tabu justru amat dibutuhkan.

Belakangan ini, remanufaktur disebut-sebut menjadi unsur penting dalam penerapan ekonomi sirkular yang sedang digalakkan oleh berbagai lembaga dan perusahaan di seluruh dunia. Sebab, remanufaktur lebih ramah lingkungan sekaligus mendatangkan efisiensi biaya.

Baca Juga: Ericsson Resmikan Kantor Baru Kelas Dunia di Jakarta

Atas pertimbangan itu, laher (bearing), yang digunakan oleh hampir semua produk bergerak, pun kian didorong untuk diremanufaktur ketimbang menggunakan yang baru. Produsen laher global SKF menyebut penggunaan laher remanufaktur mampu menghemat biaya hingga 55%.

Advertisement

Manish Bhatnagar, Presiden SKF Industrial Regional India dan Asia Tenggara, mengatakan laher remanufaktur menurunkan jejak karbon sebesar 90% ketimbang laher baru, menghemat energi hingga 90%, membutuhkan sumber daya lebih sedikit, dan mengurangi limbah.

SKF telah meremanufaktur sebanyak 220.000 laher roda kereta setiap tahunnya.

Faktor itulah yang membuat SKF merasa perlu membuka pusat layanan remanufaktur laher untuk kereta (railway remanufacturing service centre) pertama di Asia Tenggara di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, dan diresmikan pada Jumat (22/7) pekan lalu.

Baca Juga: KedaiSayur Kantongi Pendanaan Seri A dari Kejora-SBI Orbit

Fasilitas yang diresmikan pada Jumat (22/7) itu melayani remanufaktur laher berupa tapered roller bearing units (TBUs) dan cylindrical roller units (CRUs) kereta penumpang dan kargo. “Laher manufaktur SKF dibutuhkan karena tetap sesuai standar kualitas,” kata Manish.

Selama ini, SKF telah meremanufaktur sebanyak 220.000 laher roda kereta setiap tahun melalui 20 fasilitasnya yang tersebar di seluruh dunia. Permintaan layanan remanufaktur laher pun terus berkembang pesat hingga tahun depan diperkirakan meningkat 50% dibanding tahun ini.

Advertisement

Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, mengatakan remanufaktur, atau yang sering juga disebut rekondisi, memang menjadi salah satu cara untuk menurunkan jejak karbon, di samping memiliki keuntungan lain seperti efisiensi bahan baku berkat daur ulang dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Konten yang Viral di Media Sosial ala Sribu

“Kalau dulu produk daur ulang itu dianggap kurang berkualitas, sekarang tidak begitu. Sekarang produk daur ulang memiliki kualitas yang standar dengan produk baru. Justru remanufaktur produk dibutuhkan demi mewujudkan industri yang ramah lingkungan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, lanjut Jeffrey, hampir semua industri mulai menciptakan produk yang sekaligus dikemas demi mengurangi emisi karbon. Industri logistik menggunakan palet daur ulang, kemasan pun hasil dari daur ulang, sekarang laher kereta pun sudah menggunakan produk daur ulang.

—Mohd. Fateh, TechnoBusiness MY Foto: SKF

Advertisement