Connect with us

TechnoBusiness News

Teknologi Jadi Kunci Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman

Teknologi menjadi salah satu kunci pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia.

Published

on

Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, saat memaparkan tren pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kompas TV, Senin (26/9).

Jakarta, TechnoBusiness ID Meski perekonomian nasional akhir-akhir ini mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19, industri makanan dan minuman tetap tumbuh positif.

Berdasarkan data Spire Research and Consulting, industri makanan dan minuman Indonesia pada 2020 tercatat bernilai Rp1.875 triliun, yang Rp1.404 triliun (76%)-nya disumbangkan oleh pasar lokal.

Baca Juga: Wavemaker Partners Kembali Raih VC Deal of The Year dari SVCA

Sementara 24% sisanya diperoleh dari hasil ekspor ke pasar global. Tren pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia itu diperkirakan akan terus melaju hingga beberapa tahun ke depan.

Advertisement

Berkat Teknologi

COO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar mengungkapkan bahwa industri makanan dan minuman Indonesia dapat tumbuh dengan baik, selain pasarnya besar, juga berkat peran teknologi.

Hal itu diungkapkan Jeffrey dalam webinar “Membangun Industri Makanan dan Minuman Halal Dalam Negeri serta Dukungan Perbankan Syariah” yang diadakan Kompas TV dan Bank Syariah Indonesia, Senin (26/9).

Teknologi amat berperan dalam praktik kolaborasi di industri makanan dan minuman.

“Teknologi amat berperan dalam praktik kolaborasi atau kemitraan di industri makanan dan minuman di Tanah Air,” ujarnya. “Pelaku industri yang baru atau UMKM banyak terbantu oleh kehadiran teknologi.”

Mulai dari sisi produksi, misalnya, kebutuhan bahan baku bisa diketahui secara real-time. Hasil produksi yang sudah jadi bisa dilacak melalui teknologi e-tracking setelah keluar dari pabrik karena dilabeli barcode.

Baca Juga: Begini Cara EdenFarm Atasi Ketimpangan di Dunia Pertanian

Advertisement

Untuk logistiknya menggunakan smart warehousing. Lalu, penjualannya dilakukan dengan memanfaatkan banyak saluran secara online. Pembayarannya, baik B2C maupun B2B, pun bisa dilakukan secara digital.

Jadi, menurut Jeffrey, tak dimungkiri bahwa teknologi menjadi salah satu kunci pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi, dan ke depan.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID Foto: YouTube Kompas TV

Advertisement