Jakarta, TechnoBusiness ID ● Emerging Markets Property Group (EMPG), Uni Emirat Arab, perusahaan yang menjadi induk dari situs teknologi properti Lamudi.co.id, baru saja meraih pendanaan sebesar US$200 juta dari perusahaan dana ekuitas pertumbuhan Affinity Equity Partners asal Amerika Serikat.
Baca Juga: Multipolar Technology Ungkap Keunggulan Cisco Catalyst Full Stack
Pendanaan itu secara otomatis meningkatkan valuasi cukup signifikan bagi grup penyedia platform teknologi properti terbesar di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara tersebut. Menurut manajemen Lamudi.co.id, pendanaan itu tentu akan menguntungkannya sebagai anak perusahaan di Indonesia.
“Dalam dua tahun terakhir sejak diakuisisi oleh EMPG, Lamudi.co.id telah berkembang dari 200 menjadi 900 karyawan per kuartal 4/2022. Pendanaan ini akan membantu kami untuk memperkuat tim, terutama dalam misi membantu semua pelaku industri properti di Indonesia,” kata CEO Lamudi.co.id Mart Polman.
Sebelumnya, tepatnya pada awal tahun ini, Lamudi.co.id mengakuisisi kanal bisnis properti Olx Indonesia sehingga meningkatkan jumlah pengguna menjadi 22 juta dan 1,35 juta listings setiap bulannya. Saat ini, Lamudi.co.id memiliki jaringan lebih dari 30.000 agen, 400 pengembang, dan 10 bank.
Pendanaan terbaru akan digunakan EMPG untuk mempersiapkan IPO yang terus menjadi visinya.
Pendanaan yang baru diperoleh merupakan pencapaian baru bagi EMPG dan Lamudi.co.id untuk terus memperkuat posisinya sebagai platform teknologi properti terbesar, terutama di Indonesia. “Lamudi.co.id merupakan bisnis utama kami. EMPG tetap optimistis dengan potensi pasar Indonesia,” kata Kian Moini, pendiri Lamudi.
Imran Ali Khan, CEO EMPG, menambahkan, dengan pendanaan terbaru, EMPG memulai babak baru di perjalanan kesuksesannya. Usaha perusahaan untuk meningkatkan laba sebesar dua kali lipat dan EBITDA positif selama dua tahun terakhir telah berjalan secara konsisten.
Baca Juga: Terpukul Pandemi, Brown Paper Tickets Jatuh ke Tangan Events.com
Lebih dari itu, dana itu juga akan digunakan untuk mempersiapkan initial public offering (IPO) dalam waktu dekat, yang menurut Imran selalu menjadi bagian dari visi besar perusahaan yang memiliki 500-an insinyur di Romania, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan Filipina.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Lamudi
