Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo berfoto bersama RVP F5 ASEAN Michael Quek.
Jakarta, TechnoBusiness ID● Insiden ransomware di Indonesia belum lama ini menjadi contoh adanya serangan yang dihasilkan dari perluasan permukaan ancaman (expanded threat surfaces).
Dengan penjahat yang dipersenjatai keterampilan enkripsi canggih, banyak perusahaan tidak dapat mendeskripsi trafik dalam skala besar dan mempertaruhkan trafik berbahaya.
Padahal, di dunia digital seperti sekarang ini, aplikasi tradisional telah berpindah ke lingkungan yang berbeda dan profilerasi aplikasi modern didistribusikan secara dinamis di berbagai lokasi.
Serangan yang luas membutuhkan visibilitas dan kesederhanaan. Karena itu, F5, Inc. (Nasdaq: FFIV), perusahaan teknologi asal Amerika, berupaya menyederhanakan keamanan, pengiriman, dan pengoptimalan aplikasi melalui pengenalan F5 Distributed Cloud Services.
Platform berbasis Software as a Services (SaaS) itu mengotomatiskan penerapan layanan keamanan aplikasi, pengiriman aplikasi ke seluruh lokasi, jaringan app-to-app, dan container-as-service.
Melalui otomatisasi, perusahaan dapat memastikan tindakan keamanan yang konsisten serta menyederhanakan dan menskalakan operasional bisnisnya di semua jenis lingkungan teknologi.
“Ini termasuk yang diperlukan bank-bank di mana F5 memberikan solusi keamanan API secara komprehensif melalui WAF yang dapat diskalakan dan lain sebagainya,” tulis manajemen F5 dalam siaran persnya.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ●Foto: F5