Connect with us

TechnoBusiness News

Veeam: Banyak Perusahaan Indonesia yang Terkena Ransomware

Banyak perusahaan di Indonesia terkena ransomware.

Published

on

Andreas Kagawa, Country Manager Veeam Indonesia

Sebanyak 75% perusahaan di dunia mengalami serangan ransomware paling tidak sekali dalam setahun.

Banyak perusahaan di Indonesia yang pernah terkena serangan siber terserang lagi.

Advertisement

Jakarta, TechnoBusiness ID Veeam Software, pemimpin pasar di bidang resiliensi data multinasional yang berpusat di Seattle, Amerika Serikat, menyatakan bahwa 75% perusahaan global mengalami serangan ransomware paling tidak sekali dalam setahun.

Di Indonesia tidak terkecuali. Bahkan, dalam VeeamOn Tour di Jakarta pada Rabu (7/8), Country Manager Veeam Indonesia Andreas Kagawa mengungkapkan banyak insiden serangan di negeri ini yang tidak dilaporkan.

“Bukan hanya itu, banyak perusahaan di Indonesia yang terkena serangan terserang lagi. Juga, banyak yang terkena serangan tidak mampu melakukan pemulihan (recovery) yang berimbas pada jatuhnya reputasi dan revenue perusahaan,” katanya.

Masalahnya, tidak hanya diserang. Menurut Chua Chee Pin, Vice President Veeam SEA dan Korea, sekitar separuh dari data perusahaan-perusahaan yang diserang kemudian disandera demi tebusan uang.

Cilakanya lagi, dari 80% perusahaan yang terkena serangan di Asia Pasifik dan Jepang dan bersedia membayar tebusan, hanya separuh yang benar-benar bisa memulihkan datanya. Artinya, sekalipun mau menebus, data yang tersandera belum tentu pulih.

Advertisement

Baca Juga:

Jadi, Andreas menyarankan agar perusahaan tidak berandai-andai terkena serangan siber. “Tidak bisa berandai-andai. Harus berpikir pasti akan terkena sehingga sudah mengantisipasinya dengan menggunakan solusi resiliensi data sejak dini,” katanya.

Demi mengantisipasi secara maksimal, solusi resiliensi data itu semestinya harus mencakup data back-up, data security, data recovery, data freedom, dan data intelligence seperti yang ditawarkan Veeam melalui solusi Veeam Cyber Secure.  

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness US

Advertisement