TechnoBusiness News
Giliran Perusahaan Telekomunikasi Jadi Target Utama Serangan Siber
Perusahaan telekomunikasi menjadi target utama serangan siber.
Published
3 months agoon
● Kini, giliran perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang menjadi target utama serangan siber.
● Serangan pada perusahaan telekomunikasi yang berhasil dapat mengekspos jutaan data pelanggan.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Tidak ada perusahaan yang tak terancam oleh serangan siber, apa pun industrinya. Setelah perusahaan-perusahaan keuangan, asuransi, lembaga pemerintahan, kini giliran perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang menjadi sorotan.
Perusahaan perangkat lunak keamanan siber Kaspersky menyatakan perusahaan-perusahaan telekomunikasi, media massa, dan pengembangan konstruksi telah menjadi target serangan siber teratas sepanjang paruh pertama 2024.
Perusahaan telekomunikasi menghadapi insiden terbanyak karena minat penyerang terhadap data sensitif. Setidaknya terjadi 284 insiden keamanan per 10.000 sistem dalam kurun Januari-Juni, berdasarkan statistik Kaspersky Managed Detection and Response.
Perusahaan media massa mengalami 180 insiden serangan dan perusahaan konstruksi sebanyak 179 insiden per 10.000 sistem. Bukan hanya itu, perusahaan telekomunikasi juga menghadapi insiden kritis tertinggi, yakni sebanyak 32 insiden per 10.000 sistem.
“Insiden kritis adalah serangan yang digerakkan oleh manusia atau ancaman malware yang memiliki dampak signifikan terhadap infrastruktur perusahaan,” ungkap Sergey Soldatov, Head of Kaspersky Managed Detection and Response.
Baca Juga:
- Veeam: Banyak Perusahaan Indonesia yang Terkena Ransomware
- Digitalisasi Tumbuh Cepat, Cisco Cs Komit Latih Jutaan Orang
- Berkat Sejumlah Inisiatif, Kinerja Erajaya Group Kian Kinclong
Teknologi informasi menjadi industri berikutnya yang menerima insiden kritis rata-rata diikuti oleh lembaga pemerintahan dengan delapan insiden sepanjang paruh pertama 2024.
Serangan pada perusahaan telekomunikasi yang berhasil, misalnya, dapat mengekspos jutaan data pelanggan, termasuk detail kontrak, nomor jaminan sosial, dan informasi kartu kredit. Hal itu juga memungkinkan untuk melakukan serangan lebih lanjut.●
—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID
You may like
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%
-
Donald Trump Menang, Harga Bitcoin Cetak Rekor Rp1,2 Miliar
-
Awas, Penjahat Siber Sebarkan Captcha Palsu yang Berbahaya!