TechnoBusiness News
Ovo jadi Unicorn Kelima Indonesia
Published
5 years agoon
Valuasi Ovo diperkirakan mencapai US$2,9 miliar dan secara otomatis masuk jajaran unicorn.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Ovo, platform pembayaran digital yang dikembangkan oleh PT Visionet Internasional, dikabarkan telah memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar.
Baca Juga: Spire Research: LinkAja Harus Manfaatkan Ekosistem BUMN
Tepatnya, menurut Finance Asia, telah mencapai US$2,9 miliar atau sekitar Rp40 triliun. Valuasi sebesar itu menjadikan Ovo sebagai startup unicorn kelima Indonesia setelah Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
CEO Ovo Jason Thompson, masih seperti dituliskan oleh Finance Asia, berharap perusahaan milik konglomerasi Lippo Group, Grab, SoftBank itu akan menemukan titik impas (break even point) dalam 2-3 tahun ke depan.
Baca Juga: Mengenal Istilah dan Asal Usul “Unicorn” dalam “Startup”
Kabar yang berkembang, Ovo akan melakukan merger dengan sang rival Dana yang didukung kelompok bisnis media Elang Mahkota Teknologi dan Ant Financial, anak perusahaan Alibaba Group.
Modelnya, Grab akan mengakuisisi kepemilikan saham Dana. Harapannya, Ovo mampu bersaing dengan platform pembayaran digital milik Gojek, yaitu Gopay.
[nextpage]
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di YouTube dengan kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, menilai Ovo memang perusahaan rintisan Indonesia yang paling berpeluang masuk kelompok unicorn berikutnya.
Sebab, perusahaan yang berdiri pada 2017 itu telah memiliki jaringan pembayaran yang luas, terutama merchant restoran, toko online, transportasi online, dan perparkiran.
Baca Juga: Mau Melancong? Dengarkan Podcast Expedia Dulu!
“Jumlah jaringan yang terus bertambah dan pasar yang kian luas itulah yang memudahkan Ovo memperoleh pendanaan-pendanaan pada tahap berikutnya,” ungkap Jeffrey.
Dengan begitu, valuasi Ovo tidak menutup kemungkinan memang telah melampaui US$1 miliar dan masuk ke jajaran perusahaan rintisan kategori unicorn.●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto: DomaiNesia