TechnoBusiness News
Waspadai Aplikasi Zoom Palsu yang Berbahaya!
Published
5 years agoon
Aplikasi Zoom langsung naik daun setelah mewabahnya virus Corona. Tapi, versi palsunya langsung bermunculan.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Aplikasi Zoom langsung naik daun seiring dengan penerapan jaga jarak sosial (sosial distancing) di seluruh dunia akibat pandemi virus Corona.
Baca Juga: VooV Meeting, Kompetitor Zoom yang Tawarkan Gratis hingga 300 Peserta
Tapi, tahukah Anda jika popularitas aplikasi Zoom, juga aplikasi konferensi video lainnya seperti Webex dan Slack, lantas dimanfaatkan oleh para penjahat siber untuk mengelabui korban?
Fakta itu diungkap oleh perusahaan penyedia keamanan siber asal Rusia, Kaspersky. Denis Parinov, pakar keamanan dari Kaspersky, mengatakan ada sekitar 1.300 file teridentifikasi menggunakan nama serupa dengan aplikasi Zoom dan semacamnya.
Baca Juga: Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
Ada sekitar 1.300 file teridentifikasi menggunakan nama serupa dengan aplikasi Zoom dan semacamnya.
Dari jumlah itu, 200 di antaranya telah terdeteksi sebagai ancaman siber.
Ancaman yang paling umum, kata Parinov, berupa dua jenis adware, yaitu DealPly dan DownloadSponsor.
DealPly dan DownloadSponsor itu merupakan pemasang (installer) yang menampilkan iklan atau tawaran unduhan modul adware.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.
[nextpage]
[the_ad id=”13594″]
Perangkat lunak tersebut muncul pada perangkat pengguna setelah diunduh dari pasar tidak resmi.
Baca Juga: Karyanto: “Saya Ingin Mendigitalkan Jamu Lewat JamuDigital”
Meski bukan jenis perangkat lunak yang berbahaya, kata Parinov, adware tetap dapat menimbulkan risiko privasi. Kasus lain, pakar Kaspersky juga menemukan ancaman yang disamarkan sebagai file .lnk—pintas (shortcuts) ke aplikasi.
Bahkan, sebagian besar dari mereka terdeteksi sebagai Exploit.Win32.CVE-2010-2568, kode berbahaya yang cukup lama tapi masih tersebar luas dan memungkinkan penyerang menginfeksi beberapa komputer dengan malware tambahan.
Baca Juga: Herfini Haryono Jadi Petinggi OmniSci untuk Pasar Asia
“Penting bagi orang-orang untuk mengetahui tentang keberadaan ancaman semacam itu,” kata Parinov dalam keterangan persnya yang diterima TechnoBusiness Indonesia, Senin (13/4).
Namun, yang paling banyak dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan siber bukan aplikasi Zoom, melainkan Skype. Kaspersky menyebutkan ada 120.000 file mencurigakan yang menggunakan nama aplikasi tersebut.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Zoom
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.