Published
5 years agoon
Ada empat industri penyumbang pertumbuhan ekonomi internet terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Singapura, TechnoBusiness ● Ekonomi internet di Asia Tenggara tahun ini dilaporkan mencapai puncak pertumbuhan baru sebesar US$100 miliar. Angka itu naik 39% dari realisasi tahun lalu yang tercatat sebesar US$72 miliar.
Baca Juga: Ekonomi Internet ASEAN Bernilai US$100 Miliar
Nah, industri apa sajakah yang menyumbang pertumbuhan tertinggi di ranah ekonomi internet ASEAN? Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company yang dirilis di Singapura, Kamis (3/10), ada empat industri penyumbang pertumbuhan tersebut.
E-commerce menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi internet terbesar sekawasan regional tahun ini. Industri itu membukukan angka US$38 miliar, naik tujuh kali lipat dari realisasi 2015 yang mencatatkan US$5,5 miliar. E-commerce telah menjadi kebiasaan baru bagi konsumen dengan pengiriman lebih dari 5 juta pesanan pada hari biasa.
Jalan-jalan telah menjadi gaya hidup baru masyarakat saat ini. Karena itu, ekonomi internet dari industri travel online mencapai US$34,4 miliar, naik dari US$19,4 miliar pada 2015.
Menurut Google Trends, kueri untuk merek hotel beranggaran terbatas melonjak pada 2019, tumbuh lebih dari sembilan kali lipat dibanding 2015.
Baca Juga: Ekonomi Internet Indonesia Paling Pesat se-ASEAN
Penambahan 100 juta pengguna internet baru menjadi total 340 juta pengguna internet di kawasan membuat bisnis media online, yang meliputi periklanan, gaming, musik langganan, dan video mencetak angka US$14,2 miliar.
Platform ride-hailing memang cukup mengubah gaya hidup masyarakat perkotaan negara-negara di Asia Tenggara. Layanan ride-hailing menyumbang US$12,7 miliar, tumbuh empat kali lipat dari US$34 miliar pada 2015.
Layanan antar makanan, salah satu bagian dari keunggulan platform ride-hailing dan on-demand, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Sektor tersebut akan melaju hingga senilai US$40 miliar pada 2025.
Baca Juga: Tingkat Kepercayaan Diri CEO-CEO Global Anjlok
Karena hampir semua belanja nantinya terkoneksi dengan pembayaran digital, maka layanan keuangan digital di Asia Tenggara pun dipastikan bakal tumbuh pesat.
“Layanan keuangan digital Asia Tenggara tumbuh pesat dengan pembayaran digital sudah pada titik belok ke arah perkiraan US$1 triliun dalam transaksi bruto pada 2025,” ungkap Florian Hoppe, Partner and Leader of Asia Pacific Digital Practice untuk Bain & Company.●
—Michael A. Kheilton, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Pixabay