TechnoBusiness News
Fujifilm Hadirkan FDR Nano, Mobile Digital X-Ray Berteknologi AI untuk RSUI
Fujifilm Hadirkan Mobile Digital X-Ray berteknologi AI, FDR Nano, untuk RSUI, Depok, Jawa Barat.
Fujifilm Hadirkan Mobile Digital X-Ray berteknologi AI, FDR Nano, untuk RSUI, Depok, Jawa Barat.
Published
3 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Fujifilm Indonesia, anak perusahaan Fujifilm Corporation asal Jepang di Indonesia, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) mendukung program pengembangan dan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat.
Dukungan itu berupa pengadaan instalasi mobile digital X-Ray berteknologi kecerdasan buatan (AI), yakni FDR Nano. FDR Nano dapat membantu para ahli kesehatan mendiagnosis beberapa penyakit seperti Atelektasis, Kalsifikasi, Fibrosis, Nodul, Efusi Pleura, Kardiomegali, Pneumothorax, dan lain sebagainya, melalui foto rontgen.
Baca Juga: Pasar Chipset Kecerdasan Buatan Global Bernilai US$125 Miliar pada 2028
Jika selama ini foto rontgen harus dilakukan dengan alat besar di ruangan tertentu, yang mengharuskan pasien menempuh perjalanan ke rumah sakit terlebih dahulu, FDR Nano tidak. Mobile Digital X-Ray FDR Nano lebih mudah dipindahkan sehingga pasien bisa tetap berada di rumah. Prosesnya pun lebih cepat dengan hasil akurat.
“Teknologi FDR Nano ini merupakan hasil dari perjalanan panjang Fujifilm di bidang kesehatan,” ungkap Managing Director FujiFilm Asia Pasifik Haruto Iwata. “Kami sangat bersyukur dan bangga dapat memperkenalkan solusi ini untuk pertama kalinya di RSUI.”
Untuk diketahui, Fujifilm yang terkenal dengan film fotografi rupanya sudah membuat film X-ray sejak 1936. Teknoologi perawatan kesehatan Fujifilm kini berkembang ke seluruh aspek, mulai dari pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan.
RSUI kini memiliki Mobile Digital X-Ray FDR Nano buatan Fujifilm.
Fujifilm juga mengembangkan teknologi AI untuk mendukung diagnosis dokter, memanfaatkan teknologi pemrosesan gambar yang canggih. “Kami senang dengan terobosan teknologi X-ray terbaru dari Fujifilm,” kata Direktur Utama RSUI Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH.
Instalasi Mobile Digital X-Ray FDR Nano dari Fujifilm di RSUI merupakan titik awal peningkatan layanan kesehatan di Tanah Air. Sekretaris Universitas Indonesia dr. Agustin Kusumayanti, M.Sc, Ph.D, berharap kolaborasi lebih lanjut akan terjalin.
Baca Juga: Pasar Perangkat Pembayaran Wearable Global Bernilai US$171 Miliar
Bisnis film fotografi Fujifilm memang terkena tsunami digital, tapi bisnis teknologi kesehatannya tidak. Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, menjelaskan bahwa bisnis teknologi kesehatan Fujifilm justru kian berkembang ke seluruh dunia.
“Mungkin banyak orang yang tidak tahu jika Fujifilm memiliki bisnis teknologi kesehatan karena memang produknya bersifat business to business, tapi justru itu bisnis yang terbukti lebih tangguh dari terjangan tsunami digital,” ujarnya.
Bisnis teknologi kesehatan Fujifilm, lanjut Jeffrey, bahkan cukup kuat di pasar Amerika. Buktinya, pada Juli 2021 Fujifilm Corporation mengakuisisi Hitachi Healthcare Americas Corporation dan mengubah namanya menjadi Fujifilm Healthcare Americas Corporation.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Fujifilm
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron