TechnoBusiness News
Platform Crowdsourcing Sribu Diakuisisi Mynavi Corp Asal Jepang
Platform crowdsourcing Sribu masuk ke jaringan bisnis Mynavi Corporation, Jepang.
Platform crowdsourcing Sribu masuk ke jaringan bisnis Mynavi Corporation, Jepang.
Published
3 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Sribu Digital Kreatif (Sribu), platform crowdsourcing untuk produk pemasaran dan branding digital yang didirikan Ryan Gondokusumo dan Wenes Kusnadi pada September 2011, diakuisisi oleh Mynavi Corporation, Jepang.
Dalam pengumuman perusahaan yang disampaikan pada Rabu (30/3), Ryan yang menjabat sebagai founder dan CEO mengatakan akuisisi Mynavi terhadap Sribu telah resmi disepakati pada akhir tahun lalu. “Saat ini, Mynavi merupakan pemegang saham mayoritas dari Sribu,” ungkapnya.
Baca Juga: Choco Up Bersama Peeba Luncurkan Opsi Pembayaran Sell First Pay Later
Akuisisi Mynavi terhadap Sribu tentu menambah daftar kepemilikan atau pendana yang sebelumnya diramaikan oleh East Venture, Asteria, dan CrowdWorks. Sayangnya, Mynavi dan Sribu menolak menyebutkan berapa nilai akuisisi tersebut.
Ryan menjelaskan dengan masuk ke jaringan bisnis Mynavi yang sudah eksis sekitar 30 tahunan di Jepang, kinerja Sribu menjadi lebih baik, fondasinya akan semakin kuat, dan semakin profitabel karena memperoleh klien yang lebih banyak.
Walau begitu, Sribu masih akan tetap fokus pada pasar lokal sebelum ekspansi ke pasar regional dalam 3-4 tahun mendatang. “Dengan populasi lebih dari 260 juta jiwa, atau setara dengan 40% populasi Asia Tenggara, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi kami,” ujar Kazuyoshi Miyamoto, Business Delopment Mynavi Corporation.
Meski diakuisisi Mynavi Corporation, Sribu masih akan tetap fokus menggarap pasar lokal.
Berbekal pengalaman yang ada, Mynavi pun tertarik untuk mengembangkan sektor sumber daya manusia di Indonesia melalui penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan membangun infrastruktur yang menghadirkan berbagai alternatif cara bekerja bagi tenaga kerja Indonesia.
Masuknya Sribu ke dalam jaringan Mynavi dinilai tepat. Menurut COO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar, perusahaan riset dan konsultasi bisnis di bawah Yamada Consulting Group, Jepang, Sribu akan mendapat banyak keuntungan dari keputusan tersebut.
“Dengan masuknya Sribu ke jaringan bisnis Mynavi, pangsa pasar yang akan diperoleh akan semakin besar, terutama jika sudah mulai merambah ke pasar regional nantinya,” katanya. “Itu berarti Sribu berpeluang menjadi pemain regional.”
Baca Juga: BeKind Luncurkan NFT Penggalangan Dana BeKind NFTbaik
Dalam dunia bisnis, rela diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar itu merupakan bagian dari strategi untuk semakin besar dan semakin besar lagi. Sebaliknya, jika perusahaan keukeuh berdiri sendiri, peluang tertinggalnya, bahkan mati, lebih besar. “Apalagi di era kolaborasi seperti sekarang ini,” katanya.●
–Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Sribu
Membaca Lanskap Keamanan Siber Asia Pasifik Tahun Depan
Hitachi Vantara and Virtana Collaborate to Enhance Hybrid Cloud
IAS Expands Into China to Provide Advertising Solutions for Advertisers
Soltius Indonesia Jalin Kemitraan dengan Bhumi Varta Technology
Jumlah Pengguna Bybit Naik Jadi 50 Juta dalam 40 Hari
Multipolar Technology Tawarkan Tiga Solusi Andal untuk Memodernisasi Teknologi Perusahaan
KPMG Investasi Hingga US$100 Juta di Google Cloud Alliance
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain