TechnoBusiness News
Jenfi Tawarkan Alternatif Permodalan bagi UMKM di Indonesia
Fintech Jenfi asal Singapura menawarkan alternatif permodalan bagi UMKM di Indonesia. Seperti apa model permodalannya?
Published
2 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Jenfi, startup fintech yang didirikan oleh Jeffrey Liu dan Justin Louie di Singapura pada Mei 2019, ekspansi ke Indonesia setelah tahun lalu memperoleh pendanaan seri A senilai US$6,3 juta dari sejumlah investor yang dipimpin Monk’s Hill Ventures.
Baca Juga: Mengenal Deskimo, Aplikasi Pencarian Ruang Kerja Bersama
Jenfi, yang menawarkan pembiayaan dan analitik berbasis pendapatan perusahaan, mengincar pasar yang mencatatkan ekonomi digitalnya sebesar Rp1.005 triliun pada 2021 dan diperkirakan meningkat empat kali lipat menjadi Rp4.531 triliun pada 2030.
Menurut Jeffrey Liu, co-founder sekaligus CEO Jenfi, mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi Jenfi. Populasinya yang besar serta industri e-commerce-nya yang berkembang pesat dan belum mencapai puncak membuat pasar ini amat potensial.
“Sementara kami melihat pertumbuhan yang cepat, kami juga menyadari bahwa sebagian besar solusi pinjaman atau pendanaan tradisional sering kali tidak tersedia untuk UMKM di daerah sehingga dapat menghambat pertumbuhan mereka di pasar,” ungkapnya.
Sejak beroperasi, Jenfi telah mendanai ratusan UMKM di Asia Tenggara.
Untuk itu, Jenfi hadir ke pasar Indonesia dengan menyediakan akses permodalan yang cepat sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi digital di berbagai daerah. Mesin penilaian risiko milik Jenfi mampu menentukan kelayakan kredit satu UMKM.
Sistem Jenfi
Sebagai fintech yang menyediakan pembiayaan dan analitik berbasis pendapatan bagi bisnis digital native di Asia Tenggara, Jenfi memastikan bahwa pendanaan hanya digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi UMKM.
Proses bisnis yang berjalan lalu dipantau dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Shopify, Stripe, Braintree, Lazada, Shopee, dan Tokopedia. Pantauan itu sekaligus menghasilkan pengukuran bahwa keuntungan Jenfi hanya dihitung dari pendapatan yang dihasilkan.
Baca Juga: Metrodata Electronics Bagi Dividen 25,3% dari Laba Bersih 2021
Sebelum mengucurkan pembiayaan pun Jenfi memberikan penilaian risiko secara otomatis. Menurut Jeffrey, tujuannya untuk mengetahui stabilitas keuangan dan membantu mengurangi risiko bagi UMKM yang mengajukan pembiayaan.
“Dengan puluhan ribu perusahaan yang berkembang pesat di Indonesia, kebutuhan akan solusi seperti Jenfi sudah jelas dan kami berharap dapat membangun serta memperkuat ekonomi digital di Indonesia bersama para pelanggan kami,” katanya.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Jenfi
You may like
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%