TechnoBusiness News
Gopay Gabung, Platform PPro Kian Dekat dengan Pasar Indonesia
Platform pembayaran PPro semakin dekat dengan pasar Indonesia setelah Gopay masuk ke dalam ekosistemnya.
Published
2 years agoon
Singapura, TechnoBusiness SG ● PPro, penyedia infrastruktur pembayaran digital global asal London, Inggris, hari ini mengumumkan bahwa ekosistem pembayarannya telah bertambah satu lagi, yakni dompet digital (e-wallet) Gopay.
Gopay merupakan dompet digital terkemuka asli Indonesia milik Gojek, platform superapp yang kini berada di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo Company/IDX: GOTO), induk perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia.
Baca Juga: Dailybox Group Kantongi Seri B US$24 Juta dari Northstar dan Vertex
Masuknya Gopay menambah pilihan metode pembayaran bagi konsumen e-commerce di Indonesia setelah fintech dan dompet digital lain seperti Kredivo, Doku, Jenius Pay, Ovo, dan Link Aja lebih dulu bergabung dengan ekosistem PPro.
Di sisi lain, platform PPro juga semakin dekat dengan pasar Indonesia mengingat Gopay memiliki lebih dari 100 juta pengguna. “Mengintegrasikan Gopay ke dalam platform PPro merupakan lompatan besar,” ujar Kelvin Phua, VP of Global Market Development PPro.
PPro semakin dekat dengan pasar e-commerce lintas batas Indonesia yang bernilai U$4,8 miliar.
Apalagi, berdasarkan penelitian PPro, nilai pasar e-commerce lintas batas Indonesia saat ini diperkirakan mencapai US$4,8 miliar sehingga memberikan peluang besar bagi perusahaan layanan pembayaran, fintech, dan bank untuk memasuki pasar tersebut.
Dalam World Economic Forum disebutkan bahwa pasar Indonesia diperkirakan akan menjadi yang terbesar keempat di dunia dengan hampir 76 juta orang bergabung ke kelompok kelas menengah pada 2030 mendatang.
Baca Juga: Honda dan Sony Bentuk Perusahaan Patungan Sony Honda Mobility
Menurut Vrutika Mody, Head of Global Partnerships and Business Development Gopay, integrasi berharga dengan PPro mempercepat janji Gopay untuk memperluas ekosistem merchant global. Para mitra PPro akan terhubung dengan basis pelanggan di Indonesia.
Untuk diketahui, tahun lalu PPro resmi menyandang status unicorn setelah mengumpulkan pendanaan senilai US$180 juta dari Eurazeo Growth, Sprints Capital, dan Wellington Management. Awal tahun ini PPro mengakuisisi perusahaan teknologi pembayaran Alpha Fintech.●
—Michael T. Kheilton, TechnoBusiness SG ● Foto: PPro
You may like
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses
-
Pengiriman Tablet Jelang Musim Liburan Secara Global Naik 11%