California, TechnoBusiness US ● Nilai merger dan akuisisi perusahaan sejagat tahun ini diperkirakan turun 20% menjadi US$4,7 triliun dibanding tahun lalu yang memecahkan rekor hingga US$5,9 triliun.
Baca Juga: Dua Solusi Multipolar Technology Ini Permudah Automasi Proses Bisnis Perusahaan
Penurunan nilai merger dan akuisisi itu sudah terjadi pada paruh pertama. Menariknya, meski mengalami penurunan cukup signifikan, menurut perusahaan konsultan manajemen Bain & Company, nilainya masih menjadi yang terbesar kedua.
Nilai merger dan akuisisi perusahaan global pada 2021 mencapai US$5,9 triliun.
Nilai merger dan akuisisi pada kuartal 1/2022 tercatat hanya US$599 miliar, turun tajam dibanding kuartal 4/2021 yang sebesar US$970 miliar. Kuartal 2/2022 kembali pulih dengan mencatatkan US$702 miliar.
“Kata kunci untuk pembuat kesepakatan tahun ini adalah turbulensi karena inflasi melonjak, suku bunga terus meningkat, dan biaya modal meningkat” kata David Harding, Advisory Partner Bain & Company, hari ini.
Baca Juga: Rahasia Cisco Indonesia Berhasil Jadi Tempat Kerja Terbaik 2022
Belum lagi meningkatnya masalah rantai pasokan dan ketegangan geopolitik. “Penelitian kami menunjukkan bahwa pergeseran pasar kompetitif terbesar terjadi selama masa turbulensi,” tambah Andrei Vorobyov, Partner di Bain & Company.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness US ● Foto: Pixabay
