Connect with us

TechnoBusiness News

Waduh, Muncul Skema Penipuan di TikTok! Seperti Ini Motifnya

Skema penipuan di TikTok memperkuat anggapan bahwa penipu akan terus mencari cara untuk melakukan tindakannya di platform populer.

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness ID ● TikTok, platform video pendek vertikal buatan Bytedance asal China, memang sedang digandrungi pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, TikTok telah menjadi tujuan untuk memviralkan apa pun.

Sayangnya, di balik jutaan konten di TikTok yang menghebohkan, ada hal yang sangat perlu diwaspadai pengguna, yakni vishing. Vishing (voice phising) yaitu skema penipuan dengan cara meyakinkan seseorang untuk menelepon penipu online dan membagikan informasi pribadi.

Baca Juga: AgriAku Kantongi Seri A Senilai US$35 Juta dari Alpha JWC Ventures

Skema penipuan di TikTok itu diungkap oleh perusahaan pengembang keamanan siber global Kaspersky. Seperti skema phishing, Kaspersky menjelaskan, tipuan itu dimulai dari masuknya e-mail toko online besar atau sistem pembayaran dari PayPal yang sebetulnya palsu.

Advertisement

E-mail tersebut biasanya berisi permintaan uang dalam jumlah besar dari akun sang target. Sementara skema penipuan di TikTok dalam bentuk vishing akan berbentuk e-mail yang meminta korban untuk segera menelepon layanan customer support yang tertera di e-mail.

Ada hampir 350.000 e-mail vishing yang meminta korban untuk menelepon dan membatalkan transaksi.

Pakar keamanan siber Kaspersky Roman Dedenok menekankan bahwa skema penipuan di TikTok seperti itu dipilih karena ketika korban melihat situs phishing, mereka mempunyai waktu sebelum bertindak, atau mengenali tanda-tanda bahwa situs tersebut bukan situs resmi.

Tapi, ketika korban berbicara melalui telepon, mereka dihadapkan pada situasi yang membingungkan dan memiliki tendensi untuk kehilangan fokus. Di situasi lain, penipu akan melakukan apa saja untuk memastikan korban tetap di bawah tekanan: dibuat terburu-buru dan diintimidasi.

Baca Juga: Dewan Twitter Yakin Menang atas Gugatan terhadap Elon Musk

Setelah itu, penipu meminta korban untuk segera memberikan detail kartu kredit guna pembatalan “transaksi palsu” tersebut. Detail kartu kredit yang diberikan itulah yang kemudian digunakan oleh penipu untuk mencuri uang dan menguras tabungan korban.

Advertisement

Penipuan di TikTok

Masih menurut Kaspersky, selama Maret-Juni tahun ini, terdeteksi hampir 350.000 e-mail vishing yang meminta korban untuk menelepon dan membatalkan transaksi. Pada Juni, jumlahnya meningkat tajam, nyaris mencapai 100.000 e-mail vishing.

Para penipu menggunakan skema penipuan di TikTok dengan mengenalkan diri sebagai perwakilan dari customer service toko online terkenal yang mengklaim telah menerima pembelian dari korban dengan jumlah sekian ribu dolar dan meminta konfirmasi.

Baca Juga: Bain & Company: Nilai Merger dan Akuisisi Tahun Ini Turun 20%

Tidak peduli bagaimana korban menjawab, hal berikutnya yang dikatakan mesin penjawab adalah “Thank you, your order has been confirmed.” Korban berpikir bahwa mesin penjawab salah mendengar dan dana akan tetap ditarik secara langsung dari akunnya.

Dengan begitu, otomatis korban panik. Untuk membatalkannya, korban akan diyakinkan agar bersedia membagikan data pribadi melalui telepon, bukan situs, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk menduga telah menjadi korban penipuan.

Advertisement

“Banyaknya video di TikTok tentang lelucon ini adalah contoh yang membahayakan,” kata Dedenok. “Saya sering menemukan video di TikTok tentang blogger yang mengerjai orang lain dengan menelepon dan memberitahu bahwa rekening mereka akan didebet ribuan dolar.”

Korban percaya, tapi segera panik karenanya. Sebuah panggilan telepon seperti itu akan membuat kaget, sementara kepala mereka penuh dengan hal-hal lain dan mereka tidak dapat menilai dengan jelas siapa yang ada di ujung panggilan: penipu, penjahat, atau petugas asli bank?●

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: TikTok

Advertisement