Connect with us

TechnoBusiness News

3 Strategi Telkom Garap Bisnis Konektivitas Digital Asia Pasifik

Inilah tiga strategi Telkom dalam menggarap bisnis konektivitas digital Asia Pasifik.

Published

on

Nusa Dua, TechnoBusiness ID PT Telkom Indonesia Tbk. (IDX: TLKM), perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, menyadari bahwa bisnis konektivitas digital Asia Pasifik cukup potensial untuk dilirik.

Karena itu, Telkom menyiapkan tiga strategi, antara lain berupa penguatan infrastruktur konektivitas, membangun dan menjadikan Manado sebagai gerbang internet kedua, dan ekspansi data center ke pasar regional.

Baca Juga: AnyMind Group Buka Kantor Cabang ke-19 di Shenzhen

Ketiga strategi Telkom itu diungkapkan oleh Direktur Wholesale and International Business Telkom Bogi Witjaksono dalam konferensi internasional Bali Annual Telkom International Conference 2022 di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (23/9).

Advertisement

Telkom memperkuat infrastruktur konektivitas digital agar bisa menjadi global digital hub melalui pembangunan 171.654 kilometer jaringan backbone fiber optic, 109 transponder satelit, 120 point of presence, 36.787 tower, dan 255.107 unit BTS.

“Dengan dijadikannya Manado sebagai jaringan komunikasi gateway kedua dan hub kabel bawah laut, maka dapat menghubungkan Indonesia dengan global content providers,” jelas Bogi.

Telkom memperkuat infrastruktur konektivitas digital agar bisa menjadi global digital hub.

Selain itu, juga dapat memperbaiki latensi dan kinerja kualitas jaringan ke Amerika Serikat dan Hong Kong hingga 43%, menyeimbangkan dan mendiversitas trafik dari wilayah Barat dan Timur Indonesia.

Inter-gateway antara Batam-Manado dan inter-POP Jakarta-Surabaya akan memuat konektivitas secara mulus dan stabil melewati Ibukota Negara Nusantara yang memiliki rute berbeda dengan Manado dan Batam gateway.

Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Kuartal 2/2022 Turun 10%, Kenapa?

Advertisement

Dengan infrastruktur, eyeball, dan platform digital yang andal, Telkom optimistis dapat memperkuat konektivitas di wilayah Indo-Pacific dan menjadikan Indonesia sebagai digital hub baru di Asia Tenggara.

Data Center Telkom

Untuk pengembangan data center yang menjadi salah satu strategi Telkom dalam menangkap peluang bisnis konektivitas digital Asia Pasifik, perusahaan menargetkan memiliki 400 MW kapasitas hingga 2030.

Saat ini, berdasarkan data perusahaan, Telkom telah memiliki tiga data center yang tersebar di Serpong berkapasitas 8,21 MW; Sentul 5,3 MW; dan Surabaya 2,52 MW.

Baca Juga: Asal Mula Merek Sharp yang Sudah Berusia 110 Tahun

Tidak hanya itu, Telkom juga mempunyai data center hyperscale di Cikarang berkapasitas 48 MW, data center internasional di Singapura sebesar 16 MW, Hong Kong 1 MW, dan Timor Leste 0,5 MW.

Advertisement

“Pesatnya pertumbuhan penetrasi internet di Asia mendorong lonjakan permintaan data center. Permintaan data center di Indonesia akan mencapai US$7 miliar pada 2026 dengan CAGR 2021-2026 18%,” kata Bogi.

Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting

Terkait dengan strategi Telkom dalam menangkap peluang bisnis konektivitas digital Asia Pasifik tersebut, COO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar menilai sebagai langkah yang tepat.

Baca Juga: Erajaya dan Blackhawk Network Kembangkan Bisnis Kartu Hadiah

Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, kata Jeffrey, Telkom memang harus berani menangkap peluang bisnis yang jauh lebih besar dari sebelum-sebelumnya.

“Telkom sudah layak menjadi pemain yang bukan hanya jaya di pasar sendiri, melainkan juga di kawasan regional yang memiliki potensi pasar yang luar biasa menarik,” ungkapnya.

—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID Foto: Telkom Indonesia

Advertisement