TechnoBusiness News
Mengenal Hublot, Mesin Waktu Selama Piala Dunia Qatar 2022
Hublot telah menjadi mesin waktu bagi Piala Dunia sejak 2010.
Hublot telah menjadi mesin waktu bagi Piala Dunia sejak 2010.
Published
2 years agoon
Doha, TechnoBusiness ME ● Setiap ajang pertandingan sepak bola, bahkan sekelas Piala Dunia yang baru saja digelar selama satu bulan di Qatar, kemegahan stadion, keandalan tim peserta, dan kemeriahan suporter selalu mencuri perhatian. Tanpa ketiganya, pertandingan dipastikan tidak ada.
Walau begitu, sebenarnya ada satu hal yang sangat penting dan pasti menjadi perhatian penyelenggara tapi nyaris luput dari perhatian timnas, suporter, maupun publik secara umum. Apa itu? Yakni kehadiran merek jam, timer, alias mesin waktu untuk mengatur durasi pertandingan.
Baca Juga: Mengungkap Kinerja Hisense, Sponsor Piala Dunia Qatar 2022
Apakah Anda peduli dengan merek atau jam yang digunakan untuk mengatur lamanya pertandingan? Rasanya tidak! Anda hanya peduli waktunya, bukan pengatur waktunya. Meski begitu, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) pasti menyuguhkan (merek jam) yang terbaik.
Di Piala Dunia Qatar 2022, yang akhirnya dimenangkan oleh Timnas Argentina, merek jam yang menjadi pengatur waktu jalannya pertandingan adalah Hublot. Anda tahu merek Hublot? Bagi kalangan kelas menengah atas pasti tahu, walau tak sepopuler Rolex, Patek Philippe, Omega, Cartier.
Dalam daftar The Best Luxury Watch Brands of 2022 yang dirilis Luxe Digital baru-baru ini, dari 55 merek jam mewah, lima besarnya ditempati oleh Rolex, Patek Philippe, Audemars Piguet, A.Lange & Sohne, dan Omega. Sementara Hublot berada di urutan 18.
Baca Juga: Madame Tussauds Singapore Hadirkan Patung Dewa Tipu Muslihat
Keberadaannya lebih baik dari Bulgari (19), TAG Heuer (25), Louis Vuitton (32), Seiko (39), Gucci (46), dan Tissot (49). Meski begitu, sebagai merek jam mewah, Hublot tidak bisa dipandang remeh. Hublot merupakan penghitung waktu bersejarah yang sudah pasti berteknologi tinggi.
Buatan Orang Italia di Swiss
Hublot merupakan jam tangan mewah asal Swiss yang dikembangkan oleh Carlo Crocco pada 1980. Crocco mendirikan Hublot setelah ia pada 1976 meninggalkan perusahaan milik keluarganya di Milan, Italia, Binda Group, produsen jam tangan Breil yang lahir pada 1906.
Melalui MDM Geneve yang didirikan, Crocco lantas merilis jam tangan Hublot yang bertali karet alami pertama di dunia. Sayangnya, tali karet yang dianggap menarik oleh Crocco tak menarik oleh pasar saat itu. Dalam Basel Watch Fair 1980, tak satu pun konsumen yang terpikat.
Tapi, kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya. Justru Hublot mampu menarik konsumen lain sehingga permintaannya langsung melejit dalam waktu singkat—karena berhasil membukukan pendapatan lebih dari US$2 juta pada tahun pertamanya.
Walau begitu, perjalanan Hublot tak selalu mulus. Kinerjanya di pasar agak terganggu karena Crocco lebih banyak mengurusi badan amal yang bernama Hand-in-Hand Foundation. Baru pada akhir 2003 kembali menemukan titik terang setelah Crocco bertemu dengan eksekutif Omega.
Hublot menjadi mesin waktu 64 pertandingan dan menyemat di tangan 129 wasit Piala Dunia Qatar 2022.
Crocco bertemu Presiden Divisi Omega Watch Group Jean-Claude Biver yang kemudian resmi bergabung dengan Hublot pada Mei 2004 sebagai CEO dan pemegang saham minoritas. Ia pun memulai dengan memasarkan varian baru Hublot Big Bang yang menyuguhkan teknologi kronograf.
Rupanya, insting bisnis Biver luar biasa. Strateginya itu terbukti berhasil mendongkrak penjualan jam tangan Hublot, bahkan hingga tiga kali lipat dalam setahun. Dalam penutupan 2004, Hublot berhasil mencatatkan penjualan senilai 24 juta franc Swiss dan 100 juta franc Swiss pada 2006.
Baca Juga: Keren! Hyundai Mulai Uji Coba Robot Pengiriman Otonom
Kesuksesan Biver dalam menghadirkan teknologi kronograf itulah yang kemudian menjadi ciri khas jam tangan Hublot hingga saat ini. Kini, Hublot dengan mudah dapat ditemukan di gerai-gerai resminya yang tersebar di seluruh dunia.
Sponsor Piala Dunia
Demi meningkatkan brand awareness, sejak 2008 Hublot mulai melirik dunia olahraga dengan mensponsori klub sepak bola papan atas Inggris, Manchester United. Belangan juga klub-klub lain di Eropa seperti Bayern Munich, Juventus, Paris Saint-German, dan Ajax Amsterdam.
Tapi, berbarengan dengan itu, Hublot diakuisisi oleh konglomerasi merek premium asal Paris, Prancis, LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton. Dengan begitu, Hublot menjadi satu keluarga dengan kompetitor sebelumnya, Louis Vuitton dan TAG Heuer.
Baca Juga: Platform E-Commerce Plugo Raih Pendanaan Seri A US$9 Juta
Singkat cerita, bukan hanya sepak bola, Hublot juga mensponsori olahraga bisbol, balap mobil Formula 1, dan lain sebagainya. Sejak 2010, Hublot menjadi pencatat waktu resmi Piala Dunia hingga sekarang. Jadi, papan waktu di segala penjuru pertandingan Piala Dunia menggunakan Hublot.
Kepastian sponsorship Hublot pada Piala Dunia Qatar 2022 juga sudah diumumkan setahun sebelum pertandingan digelar. Dalam hitung mundur 364 hari menjelang kompetisi, FIFA menyampaikan bahwa Hublot akan menjadi mesin waktu selama 64 pertandingan.
Bukan hanya itu, jam tangan Hublot yang mewah itu juga menyemat di tangan 129 orang wasit Piala Dunia. Acap kali papan pergantian pemain diangkat, logo Hublot terpampang jelas di sana. Keren, bukan? Tapi, apakah selama ini Anda peduli merek apa itu?●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ME ● Foto: Hublot
Membaca Lanskap Keamanan Siber Asia Pasifik Tahun Depan
Hitachi Vantara and Virtana Collaborate to Enhance Hybrid Cloud
IAS Expands Into China to Provide Advertising Solutions for Advertisers
Soltius Indonesia Jalin Kemitraan dengan Bhumi Varta Technology
Jumlah Pengguna Bybit Naik Jadi 50 Juta dalam 40 Hari
Multipolar Technology Tawarkan Tiga Solusi Andal untuk Memodernisasi Teknologi Perusahaan
KPMG Investasi Hingga US$100 Juta di Google Cloud Alliance
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain