Connect with us

TechnoBusiness News

Solusi RFID Zebra Technologies Percepat Inventori Gramedia

Solusi RFID Zebra Technologies diimplementasikan di Gramedia.

Published

on

Seorang konsumen sedang melakukan self-checkout di toko buku Gramedia.

Zebra Technologies berhasil mengimplementasikan solusi RFID-nya ke jaringan toko buku Gramedia.

“Dengan solusi RFID, kami yakin mampu meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.”

Advertisement

Jakarta, TechnoBusiness ID Zebra Technologies Corporation (NASDAQ: ZBRA), penghubung data, aset, dan manusia secara digital bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, berhasil mengimplementasikan solusi RFID-nya ke jaringan toko buku terbesar di Indonesia, Gramedia.

Seperti diketahui, Gramedia memiliki lebih dari 100 yang tersebar di berbagai daerah. Sejalan dengan tren digitalisasi, Gramedia berupaya untuk terus mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk meningkatkan operasional dan layanan terhadap pelanggan.

Salah satu cara inovatif terbaru yang diterapkan adalah dengan memanfaatkan solusi RFID untuk memperbaiki waktu pengecekan inventori menjadi 50% lebih cepat. Tidak hanya itu, solusi tersebut juga membuat proses transaksi mandiri (self-checkout) menjadi 60% lebih cepat dibanding transaksi manual di kasir.

Menurut Agus Yulianto, IT Manager PT Gramedia Asri Media, dengan solusi RFID Zebra Technologies, Gramedia dapat mengalihkan 75% jam kerja staf dari tugas-tugas dasar ke aktivitas yang bisa memberikan nilai kepada pelanggan dan meminimalisir kesalahan manusia.

“Dengan solusi RFID Zebra Technologies, kami yakin mampu meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan dalam hal pencatatan stok,” ungkapnya. Dalam pengimplementasiannya, Gramedia menggandeng PT Duta Kalingga Pratama selaku Zebra Partner Connect-Premier Solution Partner.

Advertisement

Baca Juga:

Eric Ananda, Indonesia Country Lead Zebra Technologies, mengatakan, sektor ritel Indonesia sedang berkembang pesat sehingga berkontribusi lebih dari 10% terhadap PDB. Nilai penjualannya pun diperkirakan akan terus naik dari tahun ke tahun, yang pada 2026 diproyeksikan bernilai US$243 miliar.

Melihat pasar yang demikian besar, Eric menambahkan, peritel yang agresif dalam berinvestasi teknologi mutakhirlah yang berpotensi mendapatkan profitabilitas lebih besar yang didorong oleh pengalaman dan loyalitas pelanggan yang meningkat.

—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID

Advertisement