Published
8 years agoon
Jam tangan ini tidak sekadar perhiasan tangan yang stylist, tapi juga dilengkapi beragam fitur yang algoritmanya mampu mengumpulkan data-data terkait aktivitas penggunanya.
Oleh Fransisco Redo, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Huawei
BARCELONA – Tidak hanya menawarkan ponsel pintar, rupanya Huawei juga mengembangkan jam tangan. Huawei Watch 2, model smartwatch premium terbaru yang dirilis di ajang Mobile World Congress, Barcelona, Spanyol, pada Senin (27/2) ini, merupakan gabungan antara teknologi ponsel pintar, aplikasi, pelacakan posisi, dan kebutuhan gaya hidup modern.
Huawei Watch 2 hadir mewarisi seri pendahulunya, Huawei Watch klasik. Peluncurannya ditujukan bagi mereka yang suka kebebasan mengeksplorasi dan tetap terhubung ke mana saja dan siapa saja tanpa terpaku pada ponsel pintar. Secara teknis, jam tangan cerdas ini dioperasikan oleh prosesor Qualcomm Snapdragon Wear 2.100 yang mendukung jaringan 4G.
Berkat sistem operasi Android Wear terbaru (2.0), jam tangan ini menjamin konektivitas ke semua perangkat ponsel pintar, baik yang berbasis Android maupun iOS. Itu berarti jam tangan ini tidak berkiblat ke salah satu perangkat gadget, melainkan terbuka untuk semua. Dengan begitu, pengguna dapat secara tenang meninggalkan ponselnya di kamar manakala sedang berolahraga, bersepeda, atau beraktivitas lainnya di luar rumah.
Jam tangan pintar ini juga dilengkapi teknologi pelacak arah (GPS), fitur panggilan dan pesan teks, Wi-Fi, Bluetooth, dan NFC, serta aplikasi independen seperti Uber, Foursquare, dan Telegram. Meski begitu, pengguna tidak perlu khawatir terhadap kualitas suaranya, sebab produk ini dibekali dual-mic yang mampu mengeleminasi noise sehingga suara telepon tetap sejernih dan sestabil ponsel.
Yang tak kalah menarik, selain muncul dengan perangkat ber-SIM, produk ini juga bisa dikoneksikan secara eSIM, terutama untuk pasar-pasar negara maju. Terlebih ada juga operator yang melayani satu nomor multi-SIM. Sehingga pengguna tidak perlu menggunakan SIM baru, tapi bisa memanfaatkan nomor yang telah tertanam di ponsel pintarnya.
Huawei Watch 2 ini bukan hanya sebagai pengganti ponsel sementara, melainkan juga sebagai perangkat kebugaran dengan spesifikasi tinggi. Di dalamnya terdapat beberapa sensor dengan algoritma canggih. Sensor dan algoritma itu berfungsi untuk mengumpulkan data aktivitas pengguna, seperti jarak, kecepatan, langkah, detak jantung, kalori, gaya berjalan, rute, dan lain sebagainya.
Meski untuk kebutuhan saat berolahraga, jam tangan pintar ini didesain cukup stylist dan elegan. Jika dikenakan, rasanya lumayan nyaman. Wajar saja, sebab di balik desain yang keren itu ada ciri gaya hidup merek premium Porsche Design meneruskan pengalaman Porsche Design Huawei Mate 9 yang diluncurkan pada November 2016 lalu.
“Dalam era informasi terfragmentasi seperti saat ini, fungsi sebenarnya dari teknologi adalah untuk memberikan kemudahan dan konektivitas tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari,” ungkap Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group di Barcelona. “Kami ingin membuat produk yang sesuai dengan keinginan orang-orang dalam menjelajahi batas ekspresi mereka sendiri, sementara masih terikat dengan kebutuhan untuk tetap terhubung.”
Untuk desain dan kecanggihan Huawei Watch 2 ini memang tak perlu diragukan lagi. Sayangnya, dari sekitar 20 negara yang menjadi sasaran peluncuran, produk yang dibanderol seharga €329 ini tidak memasukkan Indonesia sebagai target awal. Dari daftar rencana pemasaran Huawei, pasar Spanyol, Prancis, Portugal, Italia, Jerman, dan China akan disuguhi mulai Maret ini.
Negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Belgia, Swiss, Irlandia, Nordik, Rusia, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan, Polandia, Austria, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Thailand akan disasar sejak April. Sedangkan pada Mei mendatang akan diluncurkan di Malaysia. Sekali lagi, Indonesia belum terdaftar dalam rencana peluncuran produk ini.**
Huawei Siap Bangun Fasilitas Pengisian Daya Kendaran Listrik di Seluruh Indonesia
Huawei dan Telkomsel Jalin Kesepakatan Pengembangan Superior City
Inilah Bocoran Tarif Royalti Penggunaan Hak Paten Huawei
Huawei Perkuat Solusi Perkeretaapian Pintar di Asia Pasifik
Pendapatan Huawei Tetap Positif Meski Banyak Tekanan
Huawei Mulai Serius Komersialisasi Sistem Operasi MineHarmony
Huawei Invests US$150 Million for Seeds for the Future
Huawei RuralStar Atasi Keterbatasan Internet di Daerah
ITB Raih Dua Grand Prizes di Huawei ICT Competition