Connect with us

TechnoBusiness News

McKinsey: Bakal Tercipta 46 Juta Pekerjaan Baru Jika…

Published

on

Jumlah pekerjaan baru yang bakal muncul dua kali lipat dibanding pekerjaan yang hilang, menurut McKinsey.

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Ekonomi Indonesia yang tumbuh positif diproyeksikan bakal menciptakan 27-46 juta pekerjaan baru pada 2030. Peluang itu didorong oleh meningkatnya pendapatan, anggaran teknologi, dan pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: 2024, Pasar Pinjaman Online di Indonesia Capai Rp430 Triliun

Berdasarkan penelitian konsultan manajemen global McKinsey & Company yang berbasis di New York, Amerika Serikat, yang tertuang dalam laporan berjudul Otomasi dan masa depan pekerjaan di Indonesia: Pekerjaan yang hilang, muncul, dan berubah, Indonesia diperkirakan memperoleh keuntungan bersih antara 4-23 juta pekerjaan.

Advertisement

Itu berarti jumlah pekerjaan yang tercipta mencapai dua kali lipat dibanding pekerjaan yang kemungkinan tergantikan oleh sistem otomasi. Seperti diketahui, adopsi otomasi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mulai marak.

Baca Juga: 61% Pembayaran “Mobile” Dunia Terjadi di Asia

Sebab, otomasi dan kecerdasan buatan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan lebih besar.

 

Advertisement

[nextpage]


Simak berita-berita kami dalam bentuk video di YouTube dengan kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.


 

Walau begitu, Indonesia berpotensi memperoleh keuntungan berupa lahirnya pekerjaan baru yang amat banyak, lebih banyak daripada yang terdisrupsi oleh sistem otomasi, berkat pertumbuhan ekonominya.

Baca Juga: Tips agar Merek Sukses di Gelaran Pesta Diskon

Advertisement

Akan tetapi, kata McKinsey, peluang besar itu bisa dinikmati jika pemerintah dan sektor swasta mau secara bersama-sama meningkatkan keterampilan para pekerja—sejak saat ini.

Dibutuhkan persiapan dalam menghadapi transisi ke arah sarat teknologi.

“Perdebatan publik mengenai otomasi di Indonesia, seperti di tempat lain, sering kali terfokus pada risiko masa depan pekerjaan,” ungkap Phillia Wibowo, Presiden Direktur McKinsey Indonesia, di Jakarta, Rabu (25/9).

Padahal, lanjut Phillia, penelitian McKinsey menunjukkan akan lebih banyak pekerjaan baru yang tercipta dibanding yang hilang. Karena itu, dibutuhkan persiapan dalam menghadapi transisi ke arah sarat teknologi.

Baca Juga: PrivyID Raih Pendanaan Seri A2 dari Telkomsel

“Indonesia perlu fokus meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajarkan keterampilan, memberikan keterampilan baru, dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja pada era kerja yang baru,” jelas Phillia.●

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: McKinsey Indonesia

Advertisement

 

Continue Reading
Advertisement