Connect with us

TechnoBusiness News

PrivyID Raih Investasi Seri A2 dari Telkomsel

Published

on

Saat ini, PrivyID digunakan oleh lebih dari 4,5 juta pengguna dari sekitar 200 perusahaan.

Jakarta, TechnoBusiness ID PT Privy Identitas Digital (PrivyID), penyedia solusi digital yang memudahkan proses verifikasi calon konsumen (customer onboarding journey), mendapatkan kucuran investasi Seri A dari Telkomsel Mitra Inovasi.

Baca Juga: CEO WeWork Adam Neumann Mengundurkan Diri

Telkomsel Mitra Inovasi merupakan anak perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Advertisement

Perusahaan itu mengucurkan investasinya melalui MDI Ventures, pemodal ventura milik induk Telkomsel, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (IDX: TLKM), yang berbasis di Jakarta dengan operasional di Singapura dan Silicon Valley, California, Amerika Serikat.

Aksi korporasi itu diumumkan pada Rabu (25/9) tanpa menyebutkan nilai yang dikucurkan. Namun, seperti diberitakan Kontan pada Mei lalu, dalam rangkaian pendanaan Seri A PrivyID sedang mengumpulkan investasi senilai US$5 juta.

Baca Juga: Ovo jadi Unicorn Kelima Indonesia

Saat itu, kata CEO PrivyID Marshall Pribadi, PrivyID sudah mendapatkan US$3,1 juta dari investor lama, antara lain Mandiri Capital, Mahanusa Capital, Gunung Sewu, termasuk MDI Ventures. Bisa jadi, melalui MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi mendanai sebagian atau seluruhnya kekurangan itu.

Menggunakan teknologi yang dimiliki, PrivyID memfasilitasi lembaga-lembaga keuangan terkemuka dalam upaya mengakuisisi konsumen. Tanda tangan digital menjadi salah satu layanan utamanya.

Advertisement

 

[nextpage]


Simak berita-berita kami dalam bentuk video di YouTube dengan kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.


 

Advertisement

Beberapa layanan lain, antara lain mengecek dokumen melalui teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), mendeteksi karakter kehidupan (livenes detection), dan membaca pengenalan wajah (facial recognition).

Baca Juga: Peran “Artificial Intelligence” bagi Akuntan Milenial

Selain itu, juga membangun infrastruktur enkripsi dan jalur otentifikasi terintegrasi (smart authentification gateway). Layanan-layanan itu telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013, standar tertinggi dalam manajemen keamanan informasi.

PrivyID mengidentifikasi pengguna lewat algoritma penilaian kredit yang dikombinasikan dengan metode lain sebelum memproses transaksi atau pembiayaan dalam hitungan menit. Selain tanda tangan digital, metode lain yang dimaksud bisa berupa kartu identitas terverifikasi.

Marshall mengatakan, saat ini PrivyID telah digunakan oleh lebih dari 4,5 juta pengguna dari sekitar 200 institusi, termasuk Telkom Group, BRI, Mandiri, Investree, BCA Finance, dan Adira Finance.

Advertisement

Baca Juga: Galang Dana Seri A, Begini Rencana BookDoc

“Sejak awal berkembangnya PrivyID, Telkom Group telah memegang peranan yang sangat penting. Selain mendapatkan fondasi pengetahuan yang esensial, kami juga memperoleh koneksi yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan pijakan di industri,” ungkap Marshall.

Berkat kerja sama dengan Telkomsel, lanjut figur yang masuk dalam Forbes Asia 30 Under 30 itu, PrivyID kian optimistis dalam menjalankan misi mewujudkan inklusi keuangan dan membuka kunci potensi ekonomi digital di Tanah Air.

 

Advertisement

[nextpage]


Simak berita-berita kami dalam bentuk video di YouTube dengan kanal TechnoBusiness TVJangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.


 

Sebab, kata CEO Telkomsel Mitra Inovasi Andi Kristianto, “Teknologi application program interface [API] dan workflow produk PrivyID menghadirkan proses operasional yang efektif dan efisien bagi pengguna”.

Baca Juga: 8 Startup Adu Unggul di Synrgy BCA

Advertisement

JEFFREY BAHAR
Group Deputy CEO Spire Research and Consulting

Sebagai pemimpin pasar telekomunikasi seluler, yang bisnisnya bersinggungan dengan teknologi-teknologi terkini, langkah Telkomsel tersebut dinilai tepat.

“Telkom Group, termasuk Telkomsel, memang harus secara agresif turut serta dalam pengembangan ekosistem startup, salah satunya dengan mendanai startup-startup potensial,” kata Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting.

Bisnis utama perusahaan telekomunikasi, yaitu menjual pulsa untuk panggilan telepon dan pengiriman pesan singkat (SMS), telah usang. Industri telah beralih ke layanan data dan teknologi digital.

Jika tidak mengikuti arus perkembangan bisnis tersebut, Telkomsel akan sulit berkembang, sekalipun memimpin pasar di jaringan telekomunikasi seluler,” kata Jeffrey.

Baca Juga: Fenomena Influencer Marketing. Cari Tahu di SMW 2019!

Soalnya, ia melanjutkan, peluang bisnis masa depan ada di industri teknologi digital. “Benar bahwa layanan data menjadi basis utama, tapi potensi terbesar untuk mendulang pendapatan tambahan ada pada bisnis teknologi digital,” ungkapnya.

Advertisement

Singapore Telecommunications Limited (Singtel) (SGX: Z74), perusahaan telekomunikasi milik Singapura, misalnya, mendirikan anak usaha yang dinamakan Singtel Innov8. Perusahaan itu memang ditugaskan untuk mendanai startup-startup inovatif.●

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Telkomsel

 

Advertisement

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp: (021) 50889816. Copyright © 2017-2024 TechnoBusiness, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.