Published
4 years agoon
Pengguna TikTok ramai-ramai mencari rumah baru untuk mengekspresikan kreativitasnya dan menemukan Triller.
California, TechnoBusiness ● Triller, platform video sosial berteknologi kecerdasan buatan yang berbasis di New York, ketiban rezeki menyusul pemblokiran TikTok di India.
Baca Juga: Telkomsel Rilis Telkomsel Orbit, Apa Itu?
Triller, yang disukai oleh banyak seniman terkenal hingga merek yang bercita-cita tinggi, mendadak menerima lonjakan jumlah pengguna global, terutama dari India, dalam semalam.
Lonjakan jumlah pengguna Triller itu rupanya terjadi setelah adanya eksodus besar-besaran untuk mencari “rumah baru” menyusul pemblokiran TikTok di India belum lama ini.
Baca Juga: Amazon Akuisisi Startup Layanan Kendaraan Otonom Zoox
Setidaknya ada 120 juta pengguna TikTok di Bollywood yang pindah ke Triller. Artis Armann Malik, seorang influencer top di negara itu, pun beralih ke Triller untuk mewujudkan ekspresi kreatifnya.
Di Triller, Armann meluncurkan lagu baru berjudul Next To Me yang sekarang hits dengan pencapaian lebih dari 10 juta kali ditonton.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.
[nextpage]
Untuk diketahui, kini Triller memiliki 50 juta pengguna aktif bulanan. Jumlah itu sudah lebih besar daripada Musical.ly saat diakuisisi ByteDance Ltd seharga US$ 1 miliar pada November 2017.
Baca Juga: Studi Global: Mungkin Kita Tak Pernah Kembali ke Kantor
ByteDance, yang berbasis di Beijing, lantas menggabungkan Musical.ly dengan Douyin (lokal) atau TikTok (global), platform jejaring sosial video yang dikembangkannya pada September 2016.
TikTok kemudian berkembang sangat pesat hingga pada 2019 mencatatkan 625 juta pengguna aktif bulanan. Jumlah itu jauh lebih banyak ketimbang pengguna Triller yang diluncurkan setahun lebih cepat.
Baca Juga: Terra Drone Corporation Kepincut Pasar Asia Tenggara
Namun, kali ini, berkat TikTok (yang diblokir pemerintah India) pula, Triller sekonyong-konyong mendadak besar. Meski sebenarnya dalam setahun belakangan kinerjanya memang moncer.
Berbekal beberapa kali tahapan pendanaan, yang terbaru berupa Seri B senilai US$ 28 juta dari Proxima Media dan Mahi de Silva, jumlah pengguna Triller tumbuh lebih dari 600% dalam setahun terakhir.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.
[nextpage]
Triller mengakui pertumbuhan signifikan yang paling baru berasal dari India, negeri yang unik dan kaya musik.
Baca Juga: Airome Technologies Singapura Perkuat Pasarnya di Indonesia
Berkat pasar berkembang itu pula persentase pertumbuhan Triller merupakan yang tertinggi di dunia dalam kategori media sosial.
“Kami bangga menyediakan tempat yang aman bagi rakyat India untuk mengekspresikan suara mereka, berbagi konten mereka, dan menjangkau dunia,” ungkap Executive Chairman Triller Bobby Sarnevesht kemarin.
Baca Juga: Aplikasi FaceApp Kembali Populer, Sudah Amankah?
Sejauh ini, Triller menawarkan platform video musik berteknologi kecerdasan buatan yang diklaim paling komprehensif, canggih, dan mudah diakses oleh penggunanya.
Nah, ketika TikTok “ditendang” dari pasar India, sejak awal Triller memang juga tak tersedia di China.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Triller
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.