Connect with us

TechnoBusiness Auto

Hyundai Gandeng Adaro untuk Amankan Pasokan Aluminium

Hyundai Motor Company dan Adaro Minerals Indonesia menjalin kesepakatan kerja sama.

Published

on

(Dari kiri ke kanan) Euisun Chung, Executive Chair Hyundai Motor Group; Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company; Garibaldi Thohir, President Commissioner PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.; Edwin Soeryadjaya, President Commissioner PT Adaro Energy Indonesia Tbk.

Nusa Dua, TechnoBusiness Auto ID Hyundai Motor Company, produsen mobil Hyundai asal Korea Selatan, menjalin kerja sama dengan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (IDX: ADMR) melalui anak perusahaannya, yakni PT Kalimantan Aluminium Industry, untuk mengamankan pasokan aluminium yang dibutuhkan dalam memproduksi mobil.

Kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh manajemen kedua perusahaan bertepatan dengan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (13/11). Kerja sama itu menandai komitmen perusahaan-perusahaan tersebut untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, terutama terkait karbon netral di masa depan.

Baca Juga: Huawei Mulai Serius Komersialisasi Sistem Operasi MineHarmony

Untuk diketahui, aluminium hijau Indonesia diklasifikasikan sebagai aluminium rendah karbon. Sebab, pembuatannya menggunakan pembangkit listrik tenaga air yang merupakan sumber listrik ramah lingkungan. Sehingga diharapkan dapat memenuhi kebijakan karbon netral yang ditetapkan oleh Hyundai Motor Company di tengah meningkatnya permintaan aluminium dari industri mobil global.

Advertisement

Selain itu, Hyundai Motor Company menggandeng anak perusahaan Adaro Minerals Indonesia demi memperoleh kepastian ketersediaan pasokan bahan baku aluminium dan harga untuk kebutuhan produksi mobil yang belakangan tidak stabil dan sulit diprediksi. Langkah itu semakin tidak lanjut dari Hyundai Motor Company yang telah mulai mengoperasikan pabrik manufakturnya di Indonesia.

“Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia.”

“Kerja sama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia dengan sinergi yang lebih kuat,” ungkap Youngtack Lee, SVP and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter, sesaat setelah menandatangani kesepakatan kerja sama di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).

Dalam perjanjian kerja sama itu disebutkan bahwa Kalimantan Aluminium Industry sebagai pihak yang memproduksi aluminium, sedangkan Hyundai Motor Company berhak membeli aluminium tersebut sejak tahap awal. Kemudian negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi Kalimantan Aluminium Industry mendatang dengan volume offtake 50.000-100.000 TPA belum ditentukan.

Baca Juga: Ini Alasan Sharp Genjot Penjualan Smartphone di Indonesia

“Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara,” kata Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia.

Advertisement

Dengan dukungan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak dan pengalaman serta teknologi mutakhir pada kendaraan listrik, Kalimantan Aluminium Industry berharap dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial (Commercial Operation Date) pada kuartal pertama 2025 dan memproduksi aluminium sebanyak 500.000 TPA pada tahap awal.

PT Kalimantan Aluminium Industry merupakan perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Adaro Indo Aluminium. Sementara saham mayoritas dari PT Adaro Indo Aluminium dipegang oleh PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. Hyundai Motor Company akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai mitra untuk mengamankan kepemimpinan masa depan mobil ramah lingkungan di Indonesia.

Vino Darmawan, TechnoBusiness Auto ID Foto: Hyundai

Advertisement