Connect with us

TechnoBusiness News

Gawat, 500.000 Restoran Terancam Tutup!

Sedikitnya 500.000 restoran terancam tutup sebagai dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Published

on

Sedikitnya 500.000 restoran terancam tutup sebagai dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Washington, TechnoBusiness US National Restaurant Association, asosiasi bagi para pengusaha restoran di Amerika Serikat yang didirikan pada 1919, pada Senin (7/12) mengirimkan surat yang berisi kabar buruk kepada pimpinan Kongres.

Baca Juga: Kini, Bayar GrabFood Bisa Pakai LinkAja, Lho!

Surat itu mengabarkan adanya temuan bahwa pandemi benar-benar telah menekan bisnis restoran mereka dan berharap paket bantuan yang lebih besar dari pemerintah pada awal 2021.

Advertisement

“Temuan ini menjelaskan bahwa lebih dari 500.000 restoran dari setiap jenis bisnis, baik waralaba, cabang, maupun independen, berada dalam kejatuhan ekonomi,” kata EVP for Public Affairs National Restaurant Association Sean Kennedy dalam surat tersebut.

Saking parahnya, Kennedy menambahkan, “Setiap bulan yang berlalu tanpa solusi dari Kongres, ribuan restoran terancam tutup untuk selama-lamanya.”

Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan, Indosat Ooredoo Gandeng Comviva

Sean Kennedy, EVP for Public Affairs National Restaurant Association

Hasil riset yang dilakukan National Restaurant Association terhadap 6.000 operator restoran dan 250 bisnis rantai pasok di Amerika pada 17-30 November lalu memperkuat pernyataan itu.

Betapa tidak, hasil riset itu menyebutkan 87% restoran berpelayanan penuh (waralaba, cabang, dan independen) mengalamami penurunan pendapatan rata-rata sebesar 36%.

Untuk restoran bermargin 5-6%, menghadapi situasi seperti sekarang, tidak dapat dipertahankan lagi.

Advertisement

Sebanyak 83% operator restoran layanan penuh memperkirakan penjualan akan semakin memburuk dalam tiga bulan ke depan.

Baca Juga: Transaksi Cyber Monday Amazon 2020 Turun 14%, Kok Bisa?

Lalu, meski penjualan sebagian besar restoran independen dan waralaba jauh lebih rendah, biaya mereka tidak turun secara proporsional.

Sebanyak 59% operator restoran independen dan waralaba mengaku persentase biaya tenaga kerja mereka menjadi lebih tinggi setelah adanya pandemi sehingga restoran terancam tutup.

Selain itu, 58% restoran layanan penuh independen dan rantai pasok mengharapkan dapat menerapkan cuti, bahkan pemberhentian berkelanjutan, terhadap karyawan mereka dalam waktu tiga bulan ke depan.

Advertisement

Baca Juga: Transaksi Cyber Monday Amazon 2020 Turun 14%, Kok Bisa?

National Restaurant Association menyatakan hasil survei yang buruk itu membuktikan bahwa gelombang penutupan dan kebangkrutan restoran di Amerika terus meningkat—menyapu bersih laba dan pekerjaan.

Sampai saat ini, setidaknya 17% atau lebih dari 110.000 restoran yang sudah mapan di Negeri Paman Sam terpaksa tutup secara permanen atau jangka panjang karena pandemi.

Rata-rata, restoran yang mapan itu sudah beroperasi selama 16 tahun—dan 16%-nya telah buka selama lebih dari 30 tahun. Hanya 48% restoran yang menyatakan bertekad untuk bertahan di pasar dalam bentuk apa pun, setidaknya sampai tahun depan.

Baca Juga: Bukalapak Luncurkan Layanan Pengiriman Barang BukaExpress

“Singkatnya, industri restoran tidak bisa menunggu bantuan lebih lama lagi,” ungkap Kennedy menjelaskan tuntutan dalam surat National Restaurant Association yang dikirimkan kepada Kongres tersebut.

Advertisement

—Celine Tamaria, TechnoBusiness US Foto: National Restaurant Association

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Advertisement
Continue Reading
Advertisement