TechnoBusiness News
Sharp Rehabilitasi Ekosistem Karbon Biru di Pulau Tunda
Sharp Indonesia melakukan rehabilitasi ekosistem karbon biru di pesisir Pulau Tunda dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Sharp Indonesia melakukan rehabilitasi ekosistem karbon biru di pesisir Pulau Tunda dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Published
1 year agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Sepanjang 2022, Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi sebanyak 3.531 bencana yang sebagian diakibatkan oleh peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer bumi.
Karena itu, bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), PT Sharp Electronics Indonesia pada Jumat (14/7) menanam 3.300 bibit mangrove di sepanjang pesisir Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Banten, sebagai salah satu upaya rehabilitasi ekosistem karbon biru.
Baca Juga: Royal Caribbean Group Ubah Limbah Jadi Energi di Atas Kapal Pesiar
Karbon biru yaitu istilah yang digunakan penggiat lingkungan terkait jumlah emisi karbon dan gas rumah kaca yang diserap oleh ekosistem pesisir dan laut seperti hutan mangrove, padang lamun, kawasan rawa payau, dan terumbu karang.
Karbon biru diyakini paling aktif dalam menyerap karbon, melebihi hutan tropis daratan. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari perhatian Sharp terhadap isu lingkungan yang ada,” kata Pandu Setio, Senior PR dan Brand Communication Manager Sharp Electronics Indonesia.
Sejatinya kegiatan Sharp Indonesia menanam mangrove itu juga dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli nanti. Selain warga setempat, kegiatan tersebut diikuti oleh anggota Sharp Greenerator, komunitas anak muda pecinta lingkungan binaan Sharp.
Baca Juga: Shutterstock dan OpenAI Sepakat Perpanjang Kerja Sama
Sebelumnya, Sharp telah melakukan penanaman tahap pertama pada Juni dan selanjutnya, tahap tiga, akan dilaksanakan pada Agustus. Ekosistem karbon biru menjadi salah satu kegiatan yang dapat menekan dampak pemanasan global.
“Kami senang sekali dan merasa terbantu dengan keterlibatan Sharp,” kata Mikael Prastowo Sesotyo Widodo, penanggung jawab ekowisata Yayasan Terangi. “Kami berharap semakin banyak perusahaan yang terlibat sehingga ekosistem mangrove dan lamun dapat berfungsi optimal.”●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Sharp Electronics Indonesia
THE BEST ADVICE
Kalbe Morinaga Sukses Terapkan Otomatisasi pada Proses Produksinya
Bloomberg Law Launches AI-Powered Contract Assistant That’s Essential for Legal Counsel
Toyota to Invest US$500 Million in Electric Air Taxi Developer Joby Aviation
Broom Raih Pendanaan Seri A+ Senilai US$25 Juta dari OpenSpace
Infor Targets Business Velocity with Added Process Mining, ESG, and GenAI Capabilities
Setelah 6 Tahun Beroperasi, Tokocrypto Gaet 4,5 Juta Pengguna
Strategi Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Gunakan Solusi VisionAnalytics-GPT
Y&S Insights: Pertumbuhan Pasar Pinjaman Online di Indonesia
Multipolar Technology Ungkap Cara Tingkatkan Kepuasan Pelanggan Lewat Solusi IBM Event Automation