Published
5 years agoon
Inilah 10 tren teknologi pemerintahan teratas pada 2019-2020 menurut firma riset Gartner.
Sydney, TechnoBusiness ● Gartner, Inc. (NYSE: IT), firma riset bisnis teknologi global yang berpusat di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat, telah mengidentifikasi 10 tren teknologi pemerintahan teratas yang bakal ramai pada 2019-2020.
Ke-10 tren itu dinilai berpotensi mampu mengubah dan mengoptimalkan layanan-layanan publik di daerah setempat. Karena itu, chief information officer (CIO) pemerintah selayaknya memasukkan tren tersebut ke dalam perencanaan strategis daerah dalam 12-18 bulan ke depan.
Baca Juga: 2024, Pasar Pinjaman Online Indonesia Capai Rp430 Triliun
Eksekutif Gartner akan mengungkapkan hal itu dalam acara “Gartner IT Symposium/Xpo 2019” yang diselenggarakan di Gold Coast, Queensland, Australia, 28-31 Oktober nanti.
“Kebijakan adalah teknologi dan teknologi adalah kebijakan.”
“Sekarang, lebih dari sebelumnya, prioritas teknologi harus ditetapkan dalam konteks tren bisnis seperti ekuitas digital, etiket dan privasi, kesenjangan antargenerasi, dan perlunya kelincahan institusional,” ungkap Rick Howard, Research Vice President Gartner, dalam pernyataan tertulisnya.
Para pemimpin sektor publik mengharapkan pemerintah-pemerintah menemukan teknologi cara mengurangi biaya, menciptakan efisiensi, dan meningkatkan hasil bagi warga dan bisnis.
Baca Juga: 61% Pembayaran “Mobile” Dunia Terjadi di Asia
Mereka juga berharap pemerintah mempertimbangkan tren sosial, teknologi, ekonomi, lingkungan, dan politik yang berdampak pada konsituen.
Dalam masyarakat digital, pejabat pemerintah yang berwawasan ke depan tahu bahwa, “Kebijakan adalah teknologi dan teknologi adalah kebijakan,” ungkap Howard.
Artinya, setiap layanan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat sudah waktunya harus didukung oleh sejumlah teknologi.
Berikut ini 10 Tren Teknologi Pemerintahan Teratas 2019-2020 menurut Gartner—yang disusun dengan tujuan membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan berbasis teknologi.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
[nextpage]
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
Berikut ini 10 Tren Teknologi Pemerintahan Teratas 2019-2020 menurut Gartner—yang disusun dengan tujuan membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan berbasis teknologi.
Pendekatan keamanan adaptif (adaptif security) memperlakukan risiko, kepercayaan, dan keamanan sebagai proses berkelanjutan dan adaptif guna mengantisipasi ancaman siber yang terus berkembang.
Identitas warga yang dikelola melalui saluran digital pemerintah amat diperlukan. Sangat penting, misalnya untuk inklusi dan akses ke layanan pemerintah, walapun banyak pemerintah yang telat mengadopsinya.
Masyarakat akan sangat senang jika pemerintah membuka layanan multikanal (multichannel citizen engagement) seperti bertatap muka langsung ataupun melalui telepon, perangkat seluler, atau bahkan lewat teknologi augmented reality.
Masyarakat akan sangat senang jika pemerintah membuka layanan multikanal.
Layanan teknologi digital bukanlah investasi “pasang dan lupakan”. Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang gesit dan responsif dengan mengadopsi pendekatan tangkas yang dirancang (agile by design) melalui teknologi.
Dalam Survei CIO 2019 Gartner, lebih dari dua pertiga CIO pemerintah mengatakan mereka sudah memiliki, atau berencana untuk mengimplementasikan, manajemen produk digital.
Apa pun sebagai layanan (Anything as a Service/XaaS) mencakup berbagai layanan teknologi informasi yang disampaikan di cloud langganan. Survei CIO 2019 Gartner menemukan bahwa 39% dari organisasi pemerintah berencana untuk menghabiskan sejumlah besar dana baru atau tambahan dalam layanan cloud. Model XaaS menawarkan alternatif untuk modernisasi infrastruktur warisan, memberikan skalabilitas, dan mengurangi waktu untuk memberikan layanan digital pemerintah.
Banyak organisasi pemerintahan telah mencoba mendorong efisiensi teknologi informasi melalui sentralisasi atau berbagi layanan, tapi acap kali dengan hasil buruk. Layanan bersama 2.0 (Shared Service 2.0) menggeser fokus dari penghematan biaya menjadi memberikan kapabilitas bisnis bernilai tinggi seperti keamanan perusahaan, manajemen identitas, platform, atau analitik bisnis.
Lingkungan kerja yang diaktifkan secara digital mampu meningkatkan kepuasan, retensi, dan keterlibatan karyawan. Namun, banyak pemerintah saat ini tertinggal dari industri lain di bidang ini. Tenaga kerja dari tim yang mengelola diri-sendiri membutuhkan pelatihan, teknologi, dan otonomi untuk bekerja dalam inisiatif transformasi digital.
Gartner mengacu pada penggunaan analitik yang meluas di semua tahapan aktivitas bisnis dan pemberian layanan sebagai analitik di mana-mana (analytics everywhere) dan secara real time.
Gartner merekomendasikan bahwa pemerintah sebaiknya membingkai ulang kecerdasan buatan (artificial intelligence) sebagai augmented intelligence (kecerdasan tambahan) yang bekrja bersama untuk meningkatkan kinerja kognitif.●
—Mike Warrow, TechnoBusiness ● Foto: ExhibitSystems.com.au
Alibaba Reduces Heatstroke Risk at Tokyo 2020 with Cloud
Lima Tantangan Hadapi Lonjakan Pelanggan Virtual Perusahaan
Strategi Panasonic Menerobos Lesunya Pasar Televisi
Seekmi Optimistis Kuasai Pasar Jasa Layanan Rumah
Luar Biasa, LG Electronics Borong 90 Penghargaan di CES 2017
2017, Pesawat Komersial Bakal Mengangkut 3,95 Miliar Penumpang
Wow, Ternyata Otentifikasi “e-Payment” Hanya Butuh 130 Milidetik
LG Levitating Portable Speaker Bakal Memikat Pengunjung CES 2017
LG ProBeam, Debut Pertama LG di Pasar Home Cinema