TechnoBusiness News
The Body Shop Indonesia Alihkan Separuh Bisnis ke Digital
Published
4 years agoon
The Body Shop Indonesia mengalihkan hampir separuh bisnisnya ke sistem digital menyusul pandemi dan berhasil.
Jakarta, TechnoBusiness ID • Merespons perkembangan bisnis saat ini yang dituntut untuk semakin efektif dan efisien, The Body Shop Indonesia lantas mengalihkan separuh bisnisnya ke sistem digital.
Baca Juga: Jumlah Blibli Mitra Saat Ini Mencapai 16.000 Toko
Dalam pengumuman perusahaan pada Senin (23/11), The Body Shop Indonesia telah mengalihkan penjualan dari semula 2% menjadi 40% ke sistem online.
Manajemen The Body Shop Indonesia mengakui, selain tuntutan efektivitas dan efisiensi, percepatan transformasi digital itu dilakukan menyusul penerapan pembatasan selama pandemi COVID-19.
Sebagai perwakilan perusahaan terbesar di dunia setelah The Body Shop Inggris, The Body Shop Indonesia mempercepat pengalihan itu sebagai tekad untuk menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
Baca Juga: Sharp Electronics Rambah ke Pasar Masker Kesehatan
Apalagi, saat pembatasan karena pandemi diberlakukan pertama kali pada Maret, 90% toko offline terpaksa harus ditutup. Larangan bepergian telah menghentikan pelanggan untuk melakukan pembelian ke toko offline.
The Body Shop Indonesia telah mengalihkan penjualan dari semula 2% menjadi 40% ke sistem online.
Hasilnya, menurut General Manager Human Resource The Body Shop Indonesia Mirna Harahap, perusahaan sanggup mempertahankan 1.300 karyawannya dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja.
Dalam menyukseskan transformasi itu, The Body Shop Indonesia menggandeng perusahaan pengembang perangkat lunak asal Jerman, SAP (ETR: SAP), terutama untuk memanfaatkan teknologi human resource-nya, yakni SAP Qualtrics.
Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro menjelaskan teknologi memiliki peran penting agar bisnis bisa bertahan. SAP Qualtrics membantu mendorong peningkatan produktivitas karyawan perusahaan.
Baca Juga: Gunakan Jurus Aikido, Omzet Hody.id Naik Lima Kali Lipat
The Body Shop Indonesia juga memanfaatkan SAP Qualtrics untuk menavigasi karyawan dan mengimplementasikan kebijakan Work From Home (WFH) selama pandemi.
Selain itu, The Body Shop Indonesia memfungsikan SAP Qualtrics untuk memastikan kondisi kesehatan, mental, moral, dan aktivitas para karyawannya.
“Saat ini, sekitar 100% karyawan sudah kembali ke toko dan kantor. Tentu dengan menerapkan sistem kerja shift 50-50 sesuai aturan pemerintah,” kata Mirna.
Baca Juga: Sharp Electronics Rambah ke Pasar Masker Kesehatan
Tak bisa ditampik pandemi COVID-19 telah memaksa banyak perusahaan untuk melakukan transformasi digital lebih cepat dari yang direncanakan.
Jika tidak ada pandemi, Mirna menyatakan, The Body Shop Indonesia bahkan baru akan mengadopsi teknologi serupa dua tahun mendatang.
Karena itu, menurut Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, yang paling beruntung dari adanya pandemi adalah perusahaan teknologi.
Baca Juga: Kampanye Harjoynas 11.11 JD.ID Dongkrak Penjualan 1.300%
“Sebab, apa pun bisnisnya, perusahaan harus bertransformasi ke sistem digital sesegera mungkin kalau tidak mau tinggal nama,” ungkapnya kepada TechnoBusiness Indonesia, Selasa (24/11).
Di masa pandemi, semua orang tidak boleh ke mana-mana, termasuk pergi ke toko untuk membeli perlengkapan kecantikan. Kalau sudah begitu, belanja online solusinya.
Jika perubahan pola belanja konsumen itu tidak direspons dengan tepat oleh produsen, termasuk The Body Shop Indonesia, bagaimana produknya mau terserap pasar?
Baca Juga: Alodokter Raih Pendanaan Tambahan Seri C dari MDI Ventures
“Jadi, pandemi telah memaksa semua perusahaan untuk bertransformasi ke sistem digital lebih cepat, dan itu tidak bisa dilawan,” kata Jeffrey.
Buktinya, lanjut dia, setelah merespons pandemi dengan mengalihkan sistem bisnisnya ke online, The Body Shop Indonesia berhasil mempertahankan jumlah karyawannya—yang umumnya harus melakukan pemutusan hubungan kerja.•
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID • Foto: Grand Indonesia
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.